tag:blogger.com,1999:blog-36507130099229763492024-03-12T16:51:30.389-07:00IMM FARMASI UADSEBAGAI HADIAH MALAIKAT MENANYAKAN APAKAH AKU INGIN BERJALAN DIATAS MEGA, DAN AKU MENOLAKNYA, KARENA KAKI KU MASIH DIBUMI SAMPAI KEJAHATAN TERAKHIR DIMUSNAHKAN, SAMPAI KAUM DHU`AFA DAN MUSTADH`AFIN DIANGKAT TUHAN DARI PENDERITAANNYA.......IMM FARMASI UADhttp://www.blogger.com/profile/00108129500650315316noreply@blogger.comBlogger57125tag:blogger.com,1999:blog-3650713009922976349.post-62013643407765003192011-01-25T09:08:00.000-08:002011-01-25T09:08:33.922-08:005 PRINSIP HIDUP ALMARHUM PAK AR<div align="center">
<em>"Ada ungkapan - ungkapan keislaman yang mempengaruhi hidup dan kehidupan saya "</em></div>
<div align="center">
Kata pak AR dalam suatu simposium Pra Kongres Nasional Ikatan Dokter Ahli Jiwa Indonesia, </div>
<div align="center">
tahun 1992, yaitu :</div>
<div align="center">
<br /></div>
<div align="center">
<strong>PERTAMA</strong></div>
<div align="justify">
Segala sesuatu yang terjadi ini adalah atas kehendak allah yang manusia tidak dapat menolaknya.<strong> </strong></div>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="center">
<strong>KEDUA</strong></div>
<div align="justify">
Setiap yang hidup tentu mati, Karenanya setiap orang tidak perlu takut mati, sebaliknya tak perlu berani mati, Mati itu sesuatu yang sangat rahasia, di tangan allah sendiri.<strong> </strong></div>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="center">
<strong>KETIGA</strong></div>
<div align="justify">
Yang penting orang mempunyai bekal untuk hidup sesudah mati, berupa kebaikan - kebaikan yang menurut keridaan allah.<strong> </strong></div>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="center">
<strong>KEEMPAT</strong></div>
<div align="justify">
Sebaik - baiknya orang, ialah yang panjang usianya dan baik amal perbuatannya. Sebaliknya, sejelek - jeleknya seseorang, yang panjang usianya yang buruk perbuatannya.</div>
<div align="justify">
<br /></div>
<div align="center">
<strong>KELIMA</strong> </div>
<div align="justify">
Untuk memperkuat jiwa, menuju jiwa muthmainah yang tenang, tentram, uslam mengajarkan :</div>
<ol>
<li align="justify">Membaca Al Qur`an dan memahami maksud dan tujuannya.</li>
<li align="justify">Shalat Malam.</li>
<li align="justify">Nafsu perut jangan diperturutkan.</li>
<li align="justify">Selalu mengenang dan mendekatkan diri kepada allah.</li>
<li align="justify">Bertrman dan bergaul dengan mereka yang sebaik - baiknya mengikuti garis - garis allah. </li>
</ol>IMM FARMASI UADhttp://www.blogger.com/profile/00108129500650315316noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3650713009922976349.post-63641173826718049772010-12-28T10:27:00.000-08:002010-12-28T10:39:01.413-08:00"NEGARA KELIMA"<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><i>Oleh IMMawan Surya Dharma Sufi </i></span><br />
<span style="font-size: small;"><i>(Korkom Bidang Eksternal periode 2009/2010)<br />Disampaikan dalam Acara Bedah Buku Dalam <br />Rangka Semarak Musyawarah Komisariat XII IMM Fakultas Farmasi <br />Tanggal 27 Desember 2010 <br />di Samping Masjid Kampus III UAD Yogyakarta</i></span></div>
<span style="font-size: small;"><br /></span><br />
<blockquote>
<span style="font-size: small;">“RAGANYA INDONESIA</span><br />
<span style="font-size: small;">TETAPI JIWANYA TIDAK LAGI NUSANTARA</span><br />
<span style="font-size: small;">SATU KELOMPOK BERKUASA</span><br />
<span style="font-size: small;">SISANYA PENGAYA SAJA</span><br />
<span style="font-size: small;">SEBAGIAN KECIL KELOMPOK KAYA</span><br />
<span style="font-size: small;">SISANYA MENANGGUNG DERITA</span><br />
<span style="font-size: small;">BUBARKAN INDONESIA!</span><br />
<span style="font-size: small;">BEBASKAN NUSANTARA!</span><br />
<span style="font-size: small;">BENTUK NEGARA KELIMA!”</span></blockquote>
<span style="font-size: small;"><br /></span><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhETTRx6CIGih__5izVfgUdBQcluyDAHnoKeqroiaelimFQ8O-HyG3s-U_SsKAccjQ4FkOcMtwjpJxiXk1wR-cN2OWIhp5vrBu19MaVW_lMmbECqQtytJIMtR29P7yzszs3z0o8v98UBC8/s1600/Negara+kelima+-+es+ito.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhETTRx6CIGih__5izVfgUdBQcluyDAHnoKeqroiaelimFQ8O-HyG3s-U_SsKAccjQ4FkOcMtwjpJxiXk1wR-cN2OWIhp5vrBu19MaVW_lMmbECqQtytJIMtR29P7yzszs3z0o8v98UBC8/s320/Negara+kelima+-+es+ito.jpg" /></a></span> </div>
<span style="font-size: small;"><br /></span><br />
<span style="font-size: small;">Negara Kelima, dengan pengarang Es Ito merupakan sebuah novel yang unik dan langka bagi novel lokal. Kenapa? Karena, di dalam novel ini menceritakan sejarah yang tak pernah kita duga sebelumnya. Mungkin, sebagian dari kita sudah pernah mendengar tentang sejarah peradaban manusia yang pertama, yakni: legenda atlantis. Yang peradabannya dikisahkan oleh Plato dalam kitab </span> <span style="font-size: small;"><a href="http://www.activemind.com/Mysterious/Topics/Atlantis/timaeus_and_critias.html">Timeaus and Critias</a>, yang memuat satu-satunya referensi orsinil tentang pulau Atlantis (the island of Atlantis). Dan apakah kita pernah mendengar bahwa atlantis terletak di Nusantara kuno (yang sekarang adalah Indonesia)? Hal ini lah yang diangkat dalam novel negara kelima. Walaupun hal ini perlu kita telaah dan perlu penelitian lebih lanjut dari para ahli, akan tetapi ini merupakan kebanggan kita tersendiri tentang sejarah bangsa kita. Setidaknya penilitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. Aryso Santos (seorang Ilmuwan asal Brazil) yang menegaskan bahwa Atlantis terletak di Indonesia, menjadi rujukan bagi Es Ito untuk memaparkan ulang tentang sejarah nusantara kuno. </span><br />
<br /></div>
<div style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Selain menceritakan tentang Atlantis yang terletak di Indonesia, Es Ito juga dengan cerdas memaparkan beberapa hal realistis tentang apa yang terjadi dengan bangsa kita. Antara lain: Aparat penegak hukum yang kehilangan jiwa patriotismenya, konspirasi dunia yang mengkerdilkan negara berkembang, semangat anak muda yang tidak terkontrol dalam memimpikan perubahan bangsa, ilmuwan yang beronani dengan harta (sehingga rela menjual temuan dan ilmunya demi uang), bahkan sampai dengan kisah cinta dua insan. Beberapa realita ini diangkat dalam novel negara kelima. </span> <br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkIU5COdeSfa2RVoJnTiqYMJUvKgaNoCHU9b690anurcJF3PrACsM1fTdD7xrQWC5LexFDY2WExbg5f9cOHHpEq8cRiq9tMSbkEoby2y3a7mL4FxWSVENPrLTUFC5oY3qvlUytdnnP2jQ/s1600/atlantis.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkIU5COdeSfa2RVoJnTiqYMJUvKgaNoCHU9b690anurcJF3PrACsM1fTdD7xrQWC5LexFDY2WExbg5f9cOHHpEq8cRiq9tMSbkEoby2y3a7mL4FxWSVENPrLTUFC5oY3qvlUytdnnP2jQ/s320/atlantis.jpg" /></a></span> </div>
<span style="font-size: small;"></span><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span><br />
<span style="font-size: small;">Tokoh Melvin (perwira menengah berpangkat komisaris) dan Riantono (komandan kepolisian yang khusus menangani kasus terorisme) merupakan sosok yang menggambarkan kebusukan jiwa aparat penegak hukum di Indonesia. Tidak berlebihan ketika Es Ito mengangkat persoalan ini, dikarenakan realita memang mengatakan demikian. Aparat penegak hukum di negara ini sudah tidak berpihak kepada yang benar. Mereka hanya berpihak kepada orang-orang yang berduit. Yang ada di otak mereka hanya “Uang”. Bahkan tidak sedikit mereka men-skenario-kan kasus untuk memperoleh uang. Dan ini lah yang digambarkan oleh Es Ito di dalam novelnya, bahwa tokoh Melvin yang memanfaatkan segalanya demi satu hal, yakni “uang”. Walaupun di lain sisi, Es Ito juga mengangkat tentang polisi yang masih berperilaku mulia. Yakni tidak lain dan tidak bukan digambarkan pada tokoh utamanya adalah “Timur Mangkuto” dan tokoh figuran yakni “Rudi”. Tampak sangat jelas bahwa Es Ito ingin mengungkapkan di negara kita ini masih ada orang yang berhati baik, walaupun itu sangat sedikit jumlahnya. Mudah-mudahan tebakan dari Es Ito benar adanya. </span> <br />
<span style="font-size: small;"><br /></span><br />
<span style="font-size: small;">“Sejak hegemoni mereka (barat) dari abad pertengahan hingga saat ini, Barat memang tidak pernah rela jika bangsa Timur memiliki serpihan sejarah besar yang mereka tidak mungkin punya. Selama ini mereka persepsi seolah-olah benua yang hilang itu harus identik dengan lautan Atlantik. Kita terbius tetapi kebenaran akan menemukan jalannya sendiri. Beberapa fakta terkuak, Atlantis sangat mungkin tidak berada pada tempat-tempat yang diduga selama ini”. (Penggalan kalimat Novel Negara Kelima). Jika kita merujuk pada penemuan yang dilakukan oleh Prof. Santos dengan beberapa argumennya menunjukkan bahwa letak atlantis adalah di Indonesia (nusantara kuno). Teman-teman dapat membaca hasil temuan-temuan beliau di </span> <span style="font-size: small;"><a href="http://www.atlan.org./">http://www.atlan.org.</a>, serta Koran Republika, Sabtu, 18 Juni 2005 menulis bahwa para peneliti AS menyatakan bahwa Atlantis is Indonesia, dan banyak lagi para ahli yang telah melakukan penelitan tentang benua atlantis. Entah, benar keberadaannya berada di Indonesia atau tidak, bukan ini yang ingin saya bahas pada kesempatan kali ini. Karena memang secara kredibilitas kemampuan saya dalam menafsirkan sejarah dan literaturnya kurang mumpuni. Yang ingin saya sampaikan pada kesempatan kali ini adalah bagaimana hegemoni yang dilakukan oleh Barat terhadap negara-negara berkembang termasuk Indonesia. </span><br />
<span style="font-size: small;"><br /></span><br />
<span style="font-size: small;">Barat yang telah menemukan powernya dalam mencekram dunia, sudah sangat keterlaluan. Bahkan untuk sekedar memaparkan sejarah yang sesungguhnya pun negara berkembang dipaksakan untuk mengamini segala pernyataan yang mereka lontarkan. Seperti kutipan novel di atas, dapat kita lihat dengan jelas apa yang sedang diagenda dunia barat terhadap dunia ini. Mereka (barat) sesungguhnya khawatir jika kita (bangsa yang berkembang) saat ini mengetahui tentang sejarah kita yang sesungguhnya. Ya, tentu saja mereka sangat takut. Tidak hanya semangat untuk bangkit yang dipaksakan terkurung dan dihegomoni oleh barat, dari sektor lain juga kita bisa melihatnya; ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum, kesehatan bahkan semua hal dalam kehidupan ini mereka ingin menguasai kita. Apa yang sebenarnya ingin kalian lakukan hai Barat? Apakah kurang puas kau dengan apa yang telah kalian miliki di negara sendiri? Atau kau ingin kami mati? Tentu saja tidak, kau tidak menginginkan kami mati. Tapi yang kau inginkan adalah “kami (negara terbelakang) menjadi budakmu, selamanya!”. Ingat, kami bukanlah budak mu! </span> <br />
<span style="font-size: small;"><br /></span><br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWvtdinJHT4KXFun6Mc0qSrtXBN0fGijh4WgQ6LJIznKNxSlZ4gX8jd0iCRrYbpHcZHbJ8lum1DI_9T63XJF9OZiY6uE5Ie1-7aDjYh7SSMrR9IhksoG6VukZBloLP-XVg7InH6_BhS_E/s1600/jaw_kebun_raya_bogor.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWvtdinJHT4KXFun6Mc0qSrtXBN0fGijh4WgQ6LJIznKNxSlZ4gX8jd0iCRrYbpHcZHbJ8lum1DI_9T63XJF9OZiY6uE5Ie1-7aDjYh7SSMrR9IhksoG6VukZBloLP-XVg7InH6_BhS_E/s320/jaw_kebun_raya_bogor.jpg" /></a></span> </div>
<span style="font-size: small;"><br /></span><br />
<span style="font-size: small;">Penulis novel ini, juga menceritakan tentang anak muda – anak muda yang sangat bersemangat dalam memimpikan perubahan. Terlihat dengan dideskripsikannya beberapa tokoh seperti; Dino Tjakra, Ilham Tegas dan beberapa temannya yang lain. Mereka adalah teroris, begitulah novel ini menceritakan. Akan tetapi ketika membaca novel ini sampai dengan selesai, kita akan mengetahui siapa seseungguhnya mereka. Mereka tak lain dan tak bukan adalah pemuda yang luar biasa tangguh. Ya, pemuda yang selalu memimpikan tentang perubahan yang akan terjadi terhadap bangsa, pemuda yang kepedulian sosialnya cukup tinggi, pemuda yang selalu memimpikan tentang tatanan kehidupan yang sebenarnya. Bahkan tidak berlebihan ketika saya mengatakan mereka adalah pemuda yang diidamkan oleh bung karno. Masih ingatkah kita apa yang dikatakan bung Karno kepada kita semua? “Berikan Aku sepuluh orang pemuda, maka Aku akan mengubah Dunia”. Dino Tjakra, Ilham Tegas dan kawan-kawannya merupakan pemuda yang diinginkan oleh Bung Karno. Namun, sayangnya tokoh ini hanya fiktif. “Anak muda adalah kegelisahan, derap langkahnya adalah perubahan”. </span> <br />
<span style="font-size: small;"><br /></span><br />
<span style="font-size: small;">Memang di dalam novel negara kelima ini Dino Tjakra dan Ilham Tegas merupakan anggota KePaRad (Kelompok Patriotik Radikal), begitulah sebutan kelompok terorisme di dalam novel ini, akan tetapi mereka sebenarnya dimanfaatkan oleh beberapa orang yang ingin meraup keuntungan (Prof. Sunanto Arifin dan Prof. Aminudin Syah, adalah orang yang memanfaatkan mereka). Hal ini saya gambarkan dengan keadaan pemuda yang ada di Indonesia. Berapa banyak pemuda yang telah dimanfaatkan oleh politikus busuk? Dan bahkan kalau kita mau melihat konteks yang sangat real di depan mata kita, berapa banyak aksi-aksi massa yang dilakukan oleh mahasiswa kemudian di tunggangi oleh beberapa elite politik? Sungguh sangat menggenaskan bangsa ini. Bangsa yang tidak lagi memanfaatkan pemuda-pemuda (yang memiliki semangat untuk memperbaiki tatanan bangsa ini) untuk diposisikan berada pada garda depan, akan tetapi pemuda dijadikan hanya alat untuk mendapatkan keuntungan, baik keuntungan materil maupun keuntungan jabatan. Tidak ada salahnya pemimpin bangsa dewasa ini, belajar lebih banyak tentang arti pemuda yang sesungguhnya dari Bung Karno. Semoga kita (sebagai pemuda) tidak berada dan ber-kong kalikong dengan para politikus busuk. “Anak muda cerdas mana di Indonesia ini yang tidak menginginkan Revolusi. Bangsa ini sudah rusak.” (Penggalan Novel negara kelima). </span> <br />
<span style="font-size: small;"><br /></span><br />
<span style="font-size: small;">Indonesia memang kompleks dengan permasalahan, sepertinya itulah yang ingin disampaikan oleh Es Ito di dalam novelnya (disamping ingin memperkenalkan kepada masyarakat tentang sejarah nusantara kuno). Terbukti dengan diangkatnya tokoh ilmuwan yang diperankan di dalam novel ini. Ilmuwan di sini diidentifikasikan layaknya aparat penegak hukum tadi. Tokoh Prof. Budi Sasmito yang digambarkan dalam novel ini adalah seorang yang sangat berintelektual, tapi sayang demi sebuah kekayaan duniawi yakni harta, dia rela memperkosa ilmu-ilmunya untuk mendapatkan sebuah benda keramat (Serat Ilmu) yang akan menghasilkan uang yang sangat banyak jumlahnya. Pada realita yang terjadi saat ini, khususnya di bangsa kita ini, banyak ilmuwan yang sudah beronani dengan ilmunya. Para mahasiswa membuat skripsi dengan membeli skripsi atau memplagiat skripsi milik orang lain, para mahasiswa membuat makalah atau tugas kuliah copy paste dari internet, sangat jarang kita melihat pembuatan makalah yang dilakukan oleh mahasiswa merupakan hasil karyanya sendiri. Jika, awalnya saja sudah beronani seperti ini bagaimana nantinya? Mudah-mudahan kita tidak termasuk dalam golongan prof. Budi Sasmito nantinya. Semoga! </span> <br />
<span style="font-size: small;"><br /></span><br />
<span style="font-size: small;">Beberapa realitas di atas sengaja ditampilkan oleh penulis. Sepertinya penulis sangat cerdas dalam memetakan persoalan-persoalan bangsa yang terjadi saat ini dengan sejarah masa lalu dari Indonesia, yakni Nusantara Kuno. Sepertinya penulis ingin menyampaikan persoalan bahwa, saat ini kita adalah bangsa yang tertinggal dengan moral masyarakat dan pemimpin yang tak karuan lagi. Sepertinya penulis menginginkan kita untuk melihat sejenak siapa Indonesia dahulu. Ingat, kita dahulu adalah nusantara kuno, tempat dimana peradaban pertama manusia ada. Yakni; benua atlantis. Setidaknya beberapa peniliti dari amerika dan Prof. Santos seorang ilmuwan brazil telah memperkuat keyakinan kita. Atlantis adalah sejarah masa lalu nusantara ini. Maka, apa yang akan terjadi dengan bangsa Indonesia ini ke depan? Apakah kita bisa mengulangi sebuah peradaban yang dahulu nenek moyang kita berhasil membuat dunia terpukau dengan peradabannya? Atau kita 20 tahun mendatang malah menjadi bangsa yang melupakan segalanya tentang sejarah kita dan kita lebih buruk lagi dari nenek moyang kita? semua itu, hanya kita yang bisa menjawabnya. </span> <br />
<span style="font-size: small;"><br /></span><br />
<span style="font-size: small;">“Nusantara ini bukan serpihan bekas kolonial Belanda! Nusantara kita mungkin lebih tua dari negeri-negeri utara. Hegemoni utara yang membuat negeri-negeri selatan menjadi kerdil dan lupa akan sejarah panjangnya sendiri”. SALAM REVOLUSI!!! </span> <br />
<span style="font-size: small;"><br /></span><br />
<span style="font-size: small;">Wallahu’alam... </span> </div>IMM FARMASI UADhttp://www.blogger.com/profile/00108129500650315316noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3650713009922976349.post-10499223830447333252010-09-09T06:22:00.000-07:002010-09-09T06:22:58.926-07:00PERMASALAHAN SEPUTAR IDUL FITRI YANG BERTEPATAN DENGAN HARI JUM`AT<div style="text-align: justify;">
Akhirnya Idul Fitri telah tiba. Untuk tahun ini Idul Fitri (1 syawal 1431 H ) jatuh pada tanggal Tanggal 10 September 2010 yang bertepatan dengan hari Jum`at. Permasalahan hari raya (baik idul fitri maupun idul adha)yang jatuh pada hari jum`at pernah ditanyakan dan dijawab di majalah Suara Muhammadiyahselanjutnya dapat dibaca kembali dalam Buku Tanya Jawab Agama Jilid II Halaman 114 terbitan Suara Muhammadiyah tahun 1992. Kemudian pada tahun 1995 permasalahan tersebut dibahas lagi oleh Majelis tarjih pada tahun 1415 H/1995 M diperkirakan akan jatuh pada hari Jum`at tanggal 3 maret 1995. Hasilnya dimuat dalam surat Majelis Tarjih PP Muhammadiyah No. 19/C.1/MT PPM/1995, tanggal 15 ramadhan 1415 / 15 Februari 1995 M. Intinya dikemukakan sebagai berikut :<br />
<br />
Ada beberapa hadist yang menerangkan adanya keringanan untuk tidak melakukan shalat jum’at bagi orang yang pada pagi harinya sudah melaksanakan shalat ied. Tetapi hadist - hadist tersebuat ada yang dinilai lemah, karena perawinya yang tidak dikenal, yitu hadist riwayat Ahmad, Abu Daud dan ibnu Majah dari Ilyas bin Abi Ramlah. Ada juga yang dinilai sebagai hadist mursal, yaitu hadist riwayat Abu Daud dan Ibnu Majah dari abu Hurairah. Disamping itu ada juga hadist yang dinilai sahih. Yaitu hadist yang diriwayatkan an-Nasal dan Abu Daud. Hadist tersebut sebagai berikut : <br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<i>“Hadist didriwayakan dai Wahab bin Kaisan, ia berkata : Teah betepatan dua hari raya (Jum’at dan hari raya) dimasa Ibnu Zubair. Dia terlambat – lambat keluar, sehingga matahari meninggi. Di ketika matahari telah tinggi, dia pergi keluar mushalla lalu berkutbah, kemudian turun dari mimbar lalu shalat. Dan dia tidak shalat untuk orang ramai pada hari jum`at ini (dia tidak mengadakan shalat jum`at lagi). Saya terangkan yang demikian ini kepada Ibnu Abbas berkata: Perbuatannya itu sesuai dengan sunnah.” </i><br />
<i>[HR. an-Nasal dan Abu Daud]</i></div>
<br />
Hadist lainnya adalah yang menerapkan bacaan shalat Nabi ketika hari raya jatuh pada hari jum’at,yaitu sebagai berikut :<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<i>“Di riwayatkan dari Nu’man bin Basyir r a., ia berkata: Nabi SAW selalu membaca pada shalat kedua hari raya dan shalat jum’at : <b>sabbihisma rabbikal a’la</b> dan <b>hal ataka haditsul ghasyiyah</b>. Apabila berkumpul hari raya dan hari jum`at pada suatu hari Nabi SAW membaca surat – surat itu di kedua – dua shalat.” <br />[HR. Al-Jamaah kecuali al-Bukhari Dan Ibnu Majah]</i></div>
<br />
Menurut Majelis Tarjih : memahami riwayat yang pertma timbul kesan bahwa apabil hari raya jatuh pada hari jum`at, shalat jum`at tidak perlu dilakukan. Pemahaman yang demikian adalah belum selesai, mengingat adanya hadist yang kedua yang dirirwayatkan oleh segolongan ahli hadist , kecuali al-Bukhari dan Ibnu Majah. Dari riwayat yang kedua melalui pemahaman isyratun nas dapat dipahami bahwa Nabi SAW pada hari raya yang bertepatan dengan hari jumat tetap melakukan shalat jum`at. Hal ini dipahami dari riwayat kedua yang menyebutkan :<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<i>“Apabila hari raya bertepatan hari jum`at, Nabi SAW membaca surat (sabbihisma dan Hal ataka) pada kedua shalat itu (shalat hari raya dan shalat jum`at).”</i></div>
<br />
Dengan demikian menjadi jelas , bahwa <b>Nabi SAW melakukan shalat jum`at sekalipun itu hari itu bertepatan dengan hari raya</b>. Adapun keringanan yang disebutkan pada riwayat yang pertama adalah merupakan keringanan bagi orang yang sangat jauh dari kota untuk menuju tempat shalat hari raya dan shalat jum`at di kala itu. Sehingga apabila seseorang harus bolak – balik, yaitu pulang dari shalat ied lalu kembali lagi untuk shalat Jum`at padahal jauh dari tempat tinggalnya, maka akan mengalami kesukaran dan kepayahan. <br />
<br />
<b>Atas dasar ini Majelis Tarjih menyimpulkan bahwa bila hari raya jatuh pada hari Jum`at, Nabi SAW melaksanakan shalat jum`at. Oleh karenanya, seluruh warga Muhammadiyah hendaknya tetap melakukan shalat Jum`at pada hari raya di masjid – masjid mudah dijangkau pada siang harinya setelah pada pagi harinya melaksanakan shalat ied.</b><br />
<br />
<div style="text-align: right;">
<b><i>SUMBER : <br />FATWA MAJELIS TARJIH MUHAMMADIYAH, <br /> BUKU TANYA JAWAB AGAMA JILID 5 CETAKAN II TAHUN 2007 HAL 48 – 51 </i></b></div>
<br />
<br />
<br /></div>IMM FARMASI UADhttp://www.blogger.com/profile/00108129500650315316noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3650713009922976349.post-54557660496708866172010-09-04T15:39:00.000-07:002010-09-04T15:39:38.727-07:00ANTISIPASI DAN KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI MASALAH KESEHATAN AKIBAT KEDARURATAN DAN BENCANA PADA SAAT MENJELANG, SELAMA DAN PASCA LEBARAN IDUL FITRI 1430 H<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b><u>PREDIKSI YANG AKAN TERJADI</u></b></span><span lang="sv-SE"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li><span lang="sv-SE">Dimungkinkan
akan terjadi peningkatan arus mudik dengan menggunakan </span>
Kendaraan bermotor (kurang
lebih 20%) dibandingkan arus mudik tahun lalu, terutama dari</li>
<li><span lang="sv-SE">Adanya
peningkatan arus mudik dengan kerta api dan pesawat udara.</span></li>
</ul>
<span lang="sv-SE"> </span><br />
<div style="text-align: right;">
<i><span style="color: #f3f3f3; font-family: inherit; font-size: small;"><span class="isiartikel"><b><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: inherit;">(</span></span></span></b></span></span>sumber : direktorat polda DIY)</i><br />
<span lang="sv-SE"></span></div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<br />
<span style="font-size: large;"><u><b>LANGKAH YANG SUDAH DILAKUKAN </b></u></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><u><b>OLEH DINKES PROV DIY</b></u></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li><b><span style="font-size: large;"><u></u></span>HIMBAUAN KEPADA KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN / KOTA</b></li>
</ul>
<ul><ul>
<li>NO. SURAT : <span class="isiartikel">445/05980/III.1</span></li>
<li><span class="isiartikel">TANGGAL : </span><span class="isiartikel">18-08-2010.</span></li>
<li><span class="isiartikel">TEMBUSAN :</span><span lang="fi-FI"> Gubernur
Prov. DI; </span><span lang="fi-FI">Ka. Bidokkes POLDA DIY; </span><span lang="fi-FI">Kepala KKP Kls II Semarang Wilker Bandara Adisucipto; </span><span lang="fi-FI">Kepala PT Jasa Raharja Yogyakart; </span><span lang="fi-FI">Ketua PMI Prop</span><span lang="pt-BR">insi
DIY</span>;<span lang="pt-BR"> Ketua Pusbankes 118; </span><span lang="pt-BR">Ketua PERSI DIY; </span><span class="isiartikel"><span lang="pt-BR">Ketua ARSADA DIY</span></span></li>
<li><span class="isiartikel">MATERI :</span><span lang="fi-FI"> Semua
Puskesmas di daerah rawan kecelakaan,b encana dan daerah obyek
wisata buka 24 jam. </span><span lang="fi-FI">Membantu Pos-pos kesehatan pada daerah rawan kecelakaan.</span><span lang="fi-FI"> Menyiapkan semua Unit </span><span lang="fi-FI">Gawat Darurat Rumah Sakit untuk
menerima Rujukan.</span></li>
</ul>
</ul>
<ol></ol>
<ul>
<li><b>RAPAT KORDINASI P3K PENGAMANAN ARUS MUDIK DAN ARUS BALIK HARI RAYA IDUL FITRI 1431 H</b></li>
</ul>
<ol><ul>
<li>TUJUAN : <span class="isiartikel" style="font-family: inherit;">Identifikasi (mohon masukan dari Lintas Sektor
terkait tentang kesiapan menghadapi arus mudik lebaran idul fitri
1431 H).</span></li>
</ul>
<ul>
<li>TANGGAL : <span class="isiartikel"> 21 Agustus 2010 </span></li>
</ul>
<ul>
<li>TEMPAT : <span class="isiartikel">Din.Kes.Prov DIY.</span></li>
</ul>
<ul>
<li>MENGUNDANG : <span lang="fi-FI">Dinas
Kesehatan Kab/kota se DIY;</span><span lang="sv-SE"> Dinas Perhubungan & KominfoProv. DIY; </span><span lang="es-ES"></span><span lang="sv-SE">Bidokk</span><span lang="es-ES">es POLDA
DIY; </span><span lang="fi-FI">Jasa Raharja Prov DIY</span><span lang="es-ES">;
PMI Cabang Kab/kota se prov DIY;</span><span lang="es-ES"> Ketua PMI Prov. DIY; </span><span lang="es-ES">Ketua Pusbankes 118 Propinsi DIY; </span><span lang="es-ES">Ketua PERSI Prov. DIY;</span><span lang="es-ES"> KKP Cab. Semarang Wilker Bdr Adisucipto;</span><span lang="es-ES"> Denkesyah 040402; </span><span lang="es-ES">RS Hardjolukito (Lanud)</span>;<span lang="es-ES"> Ketua ARSADA DIY.</span></li>
<li>HASIL : dapat dilihat di bawah</li>
</ul>
</ol>
</div>
<div style="text-align: center;">
<span class="isiartikel"><b><span lang="sv-SE"><u><span style="font-family: inherit; font-size: large;">HASIL RAPAT KORDINASI P3K PENGAMANAN </span></u></span></b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span class="isiartikel"><b><span lang="sv-SE"><u><span style="font-family: inherit; font-size: large;">ARUS MUDIK DAN ARUS BALIK </span></u></span></b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span class="isiartikel"><b><span lang="sv-SE"><u><span style="font-family: inherit; font-size: large;">HARI RAYA IDUL FITRI 1431 H</span></u></span></b></span></div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li><span class="isiartikel"><b><span lang="sv-SE"><span style="font-family: inherit; font-size: large;"><span style="font-size: small; font-weight: normal;"><span style="font-family: inherit;"><b>LAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS</b><span style="font-family: inherit;"> </span></span></span></span></span></b></span><span class="isiartikel" style="font-family: inherit;"><b>(buka 24 Jam H -7 s/d H + 7) </b></span><span class="isiartikel" style="font-family: inherit;"><b><span style="font-family: inherit; font-weight: normal;"> </span></b></span></li>
<ul>
<li><span class="isiartikel" style="font-family: inherit;"><b><span style="font-family: inherit; font-weight: normal;">KOTA YOGYAKARTA : </span></b></span><span class="isiartikel" style="font-family: inherit;">Mergangsan, Tegalrejo, Jetis.</span></li>
<li><span class="isiartikel" style="font-family: inherit;"><b><span style="font-family: inherit; font-weight: normal;">BANTUL : </span></b></span><span class="isiartikel">Sanden, Kretek, Pundong, Bambanglipuro, Pandak
I, Jedis I, Imogiri I, Dlingo I, Pleret, Piyungan, Banguntapan I,
Sewon I, Pajangan, Sedayu I, Srandakan. <i>(</i></span><i><span class="isiartikel">Puskesmas Non TT buka dengan piket.)</span></i></li>
<li><span class="isiartikel" style="font-family: inherit;"><b><span style="font-family: inherit; font-weight: normal;">KULON PROGO : </span></b></span><span class="isiartikel">Wates, Samigaluh I, Galur II, Girimulyo II,
Temon I. <i>(</i></span><i><span class="isiartikel">Puskesmas Non TT pada hari libur tetap buka
dengan piket pada jam kerja)</span></i> </li>
<li>GUNUNG KIDUL : nglipar I, Patuk I, Rongkop I, Ponjong I,
Pongjong II, Panggang II, Tepus I, Tepus II, Semanu I, Semin I, Semin
II, Playen I.<span class="isiartikel" style="font-family: inherit;"><b><span style="font-family: inherit; font-weight: normal;"> (</span></b></span><i><span class="isiartikel">Puskesmas Non TT pada hari libur tetap buka
dengan piket pada jam kerja)</span></i></li>
<li><span class="isiartikel" style="font-family: inherit;"><b><span style="font-family: inherit; font-weight: normal;">SLEMAN : Semua Puskesmas</span></b></span><span class="isiartikel"><i><b> </b></i></span><span style="font-size: small;"><span class="isiartikel"><i><b> </b></i></span></span></li>
<li><span style="font-size: small;"><span class="isiartikel"><i><b>Catatan : Kecuali pelayanan P 3 K,
ditingkatkan juga kegiatan Surveilens Penyakit Potensi Wabah.</b></i></span></span><span class="isiartikel" style="font-family: inherit;"><b><span style="font-family: inherit; font-weight: normal;">)</span></b></span> </li>
</ul>
</ul>
<ul>
<li>TEMPAT DAN TEKNIS PELAYANAN KESEHATAN</li>
<ul>
<li><span class="isiartikel"><span lang="sv-SE"><span style="font-family: inherit; font-size: large;"><span style="font-size: small;">FOKUS PADA</span></span></span><b><span lang="sv-SE"><span style="font-family: inherit; font-size: large;"><span style="font-size: small;"> :</span></span></span></b></span><span lang="es-ES"> Daerah wisata, </span><span lang="es-ES">Terminal, </span><span lang="es-ES">Stasiun, </span><span lang="es-ES">Jalan risiko tinggi terjadinya kecelakaan</span><span style="font-size: large;"><span style="font-family: inherit;"><b>.</b></span></span><span lang="es-ES"> </span></li>
<li><span lang="es-ES">Pelaksanaan bekerja sama dengan PMI, Pusbankes 118 PERSI DIY dan Polda DIY, Dinas Perhubungan Prov. DIY, Jasa Raharja.</span>
<span lang="sv-SE"> </span></li>
<li><span lang="sv-SE">Dilaksanakan P3 K <em>Mobile</em> ( oleh Pusbankes 118, Polda DIY dan PMI). Waktu H-3 s/d H +3</span><span lang="sv-SE"> </span></li>
<li><span lang="sv-SE">Pos Keamanan (termasuk P 3 K) oleh Polda ada 35 buah :</span> Sleman (6 buah).<span class="isiartikel"> Kodya (7 buah).</span><span class="isiartikel"> Bantul (7 buah).</span><span class="isiartikel">Kulon Progo (8 buah).</span><span class="isiartikel"> </span><span class="isiartikel"></span><span class="isiartikel">Gunung kidul (7 buah).</span></li>
</ul>
</ul>
<ul>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE">PETA KEKUATAN JAJARAN KESEHATAN PROVINSI DIY DALAM RANGKA P3K PENGAMANAN ARUS MUDIK LEBARAN TAHUN 2009</span></strong></span></li>
<ul>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"> <span style="font-weight: normal;">FASILITAS DAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN</span></span></strong></span> </li>
</ul>
</ul>
<ul><ul><ul><ul>
<li><u><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;"><i>Kota Yogyakarta </i></span></span></strong></span></u></li>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Puskesmas </span></span></strong></span></li>
<ul>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Tempat Tidur (15 buah)</span></span></strong></span></li>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Non Tempat Tidur( 3 buah)</span></span></strong></span></li>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">PusTu (0 buah)</span></span></strong></span></li>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">PusKesDes (11 buah)</span></span></strong></span></li>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Mobil Puskesmas Keliling (18 buah)</span></span></strong></span></li>
</ul>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Rumah Sakit </span></span></strong></span></li>
<ul>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Rumah Sakit Khusus (7 buah)</span></span></strong></span></li>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Rumah Sakit Umum (9 buah)</span></span></strong></span></li>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Ambulan RS (18 buah) </span></span></strong></span><br />
</li>
</ul>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">apotik (101 buah) </span></span></strong></span></li>
</ul>
<li><i><u><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Kabupaten Bantul</span></span></strong></span></u></i></li>
<ul>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Puskesmas </span></span></strong></span></li>
<ul>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Tempat Tidur (12 buah)</span></span></strong></span></li>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Non Tempat Tidur(15 buah)</span></span></strong></span></li>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">PusTu (65 buah)</span></span></strong></span></li>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">PusKesDes (20 buah)</span></span></strong></span></li>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Mobil Puskesmas Keliling (20 buah)<br />
</span></span></strong></span></li>
</ul>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Rumah Sakit </span></span></strong></span></li>
<ul>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Rumah Sakit Khusus (7 buah)</span></span></strong></span></li>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Rumah Sakit Umum (21 buah)</span></span></strong></span></li>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Ambulan RS (25 buah) </span></span></strong></span><br />
</li>
</ul>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">apotik (39 buah)</span></span></strong></span><u><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;"></span></span></strong></span></u><i><u><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;"> </span></span></strong></span></u></i></li>
</ul>
<li><i><u><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Kabupaten Kulon Progo</span></span></strong></span></u></i></li>
<ul>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Puskesmas </span></span></strong></span></li>
<ul>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Tempat Tidur (15 buah)</span></span></strong></span></li>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Non Tempat Tidur(5 buah)</span></span></strong></span></li>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">PusTu (65 buah)</span></span></strong></span></li>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">PusKesDes (23 buah)</span></span></strong></span></li>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Mobil Puskesmas Keliling (26 buah)<br />
</span></span></strong></span></li>
</ul>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Rumah Sakit </span></span></strong></span></li>
<ul>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Rumah Sakit Khusus (0 buah)</span></span></strong></span></li>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Rumah Sakit Umum (7 buah)</span></span></strong></span></li>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Ambulan RS (8 buah) </span></span></strong></span><br />
</li>
</ul>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">apotik (10 buah)</span></span></strong></span><i><u><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;"> </span></span></strong></span></u></i></li>
</ul>
<li><i><u><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Kabupaten gunung Kidul.</span></span></strong></span></u></i></li>
<ul>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Puskesmas </span></span></strong></span></li>
<ul>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Tempat Tidur (16 buah)</span></span></strong></span></li>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Non Tempat Tidur(14 buah)</span></span></strong></span></li>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">PusTu (69 buah)</span></span></strong></span></li>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">PusKesDes (31 buah)</span></span></strong></span></li>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Mobil Puskesmas Keliling (29 buah)<br />
</span></span></strong></span></li>
</ul>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Rumah Sakit </span></span></strong></span></li>
<ul>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Rumah Sakit Khusus (0 buah)</span></span></strong></span></li>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Rumah Sakit Umum (3 buah)</span></span></strong></span></li>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Ambulan RS (3 buah) </span></span></strong></span><br />
</li>
</ul>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">apotik (8 buah)</span></span></strong></span><u><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;"></span></span></strong></span></u><i><u><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;"> </span></span></strong></span></u></i></li>
</ul>
<li><i><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;"><u>Kabupaten Sleman</u></span></span></strong></span></i></li>
<ul>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Puskesmas </span></span></strong></span></li>
<ul>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Tempat Tidur (19 buah)</span></span></strong></span></li>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Non Tempat Tidur(5 buah)</span></span></strong></span></li>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">PusTu (71 buah)</span></span></strong></span></li>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">PusKesDes (11 buah)</span></span></strong></span></li>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Mobil Puskesmas Keliling (24 buah)<br />
</span></span></strong></span></li>
</ul>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Rumah Sakit </span></span></strong></span></li>
<ul>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Rumah Sakit Khusus (2 buah)</span></span></strong></span></li>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Rumah Sakit Umum (11 buah)</span></span></strong></span></li>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">Ambulan RS (18 buah) </span></span></strong></span><br />
</li>
</ul>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;">apotik (82 buah)<u>.</u></span></span></strong></span></li>
</ul>
</ul>
</ul>
</ul>
<ul><ul>
<li>SEMUA RS (PUSBANKES PERSI 118) se DIY JAGA 24 JAM di RS MASING - MASING DAN SEWAKTU - SEWAKTU <em>Mobile</em> DI WILAYAH MASING - MASING, DENGAN KOORDINASI SEBAGAI BERIKUT :DI WILAYAH MASINGG-MASING DENGAN KOORDINASI SEBAGAI BERIKUT :<span lang="fi-FI"></span></li>
<ul>
<li><span lang="fi-FI">Wilayah timur, dikoordinasi oleh Rs Panti Rini (Telp :0274-497206).</span><span lang="fi-FI"></span></li>
<li><span lang="fi-FI"><span style="font-family: Symbol;"></span>Wilayah tengah, dikoordinasi oleh RS Bethesda (Telp :0274-497206).</span><span lang="fi-FI"></span></li>
<li><span lang="fi-FI"><span style="font-family: Symbol;"></span>Wilayah barat, dikoordinasi oleh RS PKU Muh Yogya (Telp :0274-497206)</span><span lang="fi-FI"></span></li>
<li><span lang="fi-FI"><span style="font-family: Symbol;"></span>Wilayah utara, dikoordinasi oleh Rs Panti Rapih (Telp :0274-479206)</span><span lang="fi-FI"></span></li>
<li><span lang="fi-FI"><span style="font-family: Symbol;"></span>Wilayah selatan, dikoordinasi oleh RSUD Kota Yogya (Telp :0274-385769)</span><span lang="fi-FI"></span></li>
<li><span lang="fi-FI"><span style="font-family: Symbol;"></span>Rujukan utama adalah RS Sardjito (Telp UGD:0274-587715)</span> </li>
</ul>
</ul>
</ul>
<ul><ul>
<li><span class="isiartikel">SEMUA JAJARAN KESEHATAM DI KABUPATEN DAN KOTA DIKOORDINASIKAN OLEH DINKES KABUPATEN / KOTA DENGAN NOMOR TELLEPON. sbb : </span><span lang="sv-SE"><span style="font-family: Symbol;"></span> </span></li>
<ul>
<li><span lang="sv-SE">Din Kes Kota Yogyakarta (0274-515868)</span><span lang="sv-SE"></span></li>
<li><span lang="sv-SE"><span style="font-family: Symbol;"></span>Din Kes Kabupaten Bantul (0274-367531)</span><span lang="sv-SE"></span></li>
<li><span lang="sv-SE"><span style="font-family: Symbol;"></span>Din Kes Kabupaten Kulon Progo (0274-773001)</span><span lang="sv-SE"></span></li>
<li><span lang="sv-SE"><span style="font-family: Symbol;"></span>Din Kes Kabupaten Gunung Kidul (0274-391322)</span><span lang="sv-SE"></span></li>
<li><span lang="sv-SE"><span style="font-family: Symbol;"></span>Din Kes Kabupaten Sleman (0274-868409)</span><span lang="sv-SE"></span></li>
<li><span lang="sv-SE"><span style="font-family: Symbol;"></span>Din Kes Provinsi DIY (0274-563153)</span><span class="isiartikel"></span> </li>
</ul>
</ul>
</ul>
<ul>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"><span style="font-weight: normal;"></span></span></strong></span><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE">POS KESEHATAN LEBARAN IDUL FITRI 1431 H</span></strong></span><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"> </span></strong></span> </li>
<ul>
<li>Jumlah pos kesehatan Idul
Fitri 1431 H di seluruh DIY sebanyak 32 buah, dengan rincian di kota
Yogyakarta : 7 buah, Kab Bantul : 6 buah, Kab Kulon Progo : 7 buah, Kab
Gunung Kidul 7 buah, Kab. Sleman 5 buah. <i><span class="isiartikel"><span style="font-family: Arial Narrow;"></span></span></i></li>
<li>Rincian lokasi pelayanan pos kesehatan :</li>
<ul>
<li><span lang="sv-SE"><u><i>Din Kes Kota Yogyakarta</i></u> : </span><span class="isiartikel"><span style="font-family: Arial Narrow;">Teteg Malioboro, UPT Malioboro, Stasiun Tugu, Terminal Giwangan, Markas PMI, Kebun binatang Gembira Loka, Stasiun Lempuyan. </span></span><i><span class="isiartikel"><span style="font-family: Arial Narrow;">(selain itu <em>Yogya Emergency System</em> (YES) tetap jalan 24 jam dengan nomor telepon 0274-42011). </span></span></i><span lang="sv-SE"></span></li>
<li><i><u><span lang="sv-SE"><span style="font-family: Symbol;"></span>Din Kes Kabupaten Bantul</span></u><span lang="sv-SE"> : </span></i><span class="isiartikel"><span style="font-family: Arial Narrow;">Srandakan, Sedayu, Druwo, Perempaten Giwangan selatan, Ketandan, Parangtritis (bergabung Polres Bantul).</span></span></li>
<li><i><u><span lang="sv-SE"><span style="font-family: Symbol;"></span>Din Kes Kabupaten Kulon Progo</span></u><span lang="sv-SE"> : </span></i><span class="isiartikel"><span style="font-family: Arial Narrow;">Batas masuk Purworejo-Temon, Demen, Pantai Glagah, Terminal Wates, Stasiun Wates, Sentolo, Kalibawang. (selain itu ada <em>mobile </em>antar pantai dari glagah s.d.trisik PP)</span></span></li>
<li><i><u><span lang="sv-SE"><span style="font-family: Symbol;"></span>Din Kes Kabupaten Gunung Kidul : </span></u></i><span class="isiartikel"><span style="font-family: Arial Narrow;">Kali pentung patuk, <em>Rest area</em> hutan bunder, Siono, Pasar Wonosari, Terminal Wonosari, Terminal Semin, Bedoyo Ponjong.</span></span></li>
<li><i><u><span lang="sv-SE"><span style="font-family: Symbol;"></span>Din Kes Kabupaten Sleman</span></u><span lang="sv-SE"> : </span></i><span class="isiartikel"><span style="font-family: Arial Narrow;">Tempel, Prambanan, Terminal Jombor, Markas PMI, Perempatan Gampirng.</span></span></li>
</ul>
</ul>
</ul>
<ul>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE">FREKUENSI RADIO KOMUNIKASI DI JAJARAN KESEHATAN PROVINSI DIY.</span></strong></span></li>
<ul>
<li>PMI Kota Yogyakarta dan Pusbankes 118 (RS se Provinsi DIY) : 150425 MHz<span lang="fi-FI"> </span></li>
<li><span lang="fi-FI">PMI Cab.Bantul,PMI Cab.Sleman, PMI Cab.Kulon Progo,</span><span lang="fi-FI"> </span></li>
<li><span lang="fi-FI">PMI Cab.Gunung K</span><span class="isiartikel">idul. Bergabung dgn. Radio Komunikasi LANAL Yogyakarta (150700 MHz.<strong><span lang="sv-SE"> </span></strong></span></li>
</ul>
</ul>
<span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"></span></strong></span><ul>
<li><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE">MONITORING KERACUNAN MAKANAN.</span></strong></span> </li>
<ul>
<li>Pemantauan tataboga di terminal, stasiun, RM yang umumnya dipakai istirahan </li>
<li>Pelaksanaan:</li>
<ul>
<li>tgl 24 Agustus 2010 di Kabupaten
Kulon Progo dengan sasaran : terminal wates, dan T 4 Istirahat)
koordinasi Dinkes Kl Progo.</li>
<li>Tgl 25 Agustus 2010 di kota Yogyakarta, sasaran: stasiun tugu, terminal giwangan.</li>
<li>Tgl 26 Agustus 2010 di Gunung
Kidul, sasaran terminar bale harjo dan RM di Kab. Gunung Kidul
bekerjasama dengan Dinkes Gunung Kidul </li>
<li>Tgl 30 Agustus 2010 di Sleman, sasaran : terminal jombor dan RM di Kab Sleman bekerjasama dengan Dinkes Kab. Sleman </li>
<li><span lang="es-ES">Tgl 31 Agustus di RM di Kab. </span>Bantul dengan kerjasama Dinkes Bantul</li>
</ul>
</ul>
</ul>
<span class="isiartikel"></span> <br /><span class="isiartikel"><strong><span lang="sv-SE"> </span></strong></span></div>
</div>IMM FARMASI UADhttp://www.blogger.com/profile/00108129500650315316noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3650713009922976349.post-55611337370230876692010-09-03T01:50:00.000-07:002010-11-17T17:07:34.163-08:00MENGAPA OBAT MAHAL<div style="text-align: justify;">
<span class="isiartikel">Ketika sakit barulah terasa bahwa kesehatan
itu mahal, mesti ke dokter, ke apotek ambil resep obat, dan
lain-lainnya. Seperti diketahui bahwa obat merupakan komponen terbesar
dalam pelayanan kesehatan (30-40%). Dari pengalaman di sarana
distribusi obat baik di apotek ataupun toko obat, obat-obat paten masih
dikategorikan mahal. Pasar sendiri yang membuktikan, terkecuali dengan
jalur penjualan pasar gelap tentu lebih murah harganya.<br />
<br />
<b>Apa yang menyebabkan obat itu mahal ?</b><br />
<br />
Ada beberapa faktor yang menyebabkan obat menjadi mahal :<br />
<ol start="1" type="1">
<li>Ketergantungan bahan baku pada negara-negara maju</li>
</ol>
Pembelian bahan baku obat dengan perhitungan dollar oleh karena itu
harga obat dihitung berdasarkan nilai dollar. Indonesia sedang menuju
ke usaha membuat bahan baku sendiri. Beberapa perusahaan farmasi besar
telah banyak melakukan riset-riset untuk bahan baku dengan memanfaatkan
kekayaan alam Indonesia. Namun perlu dukungan yang serius dari pihak
terkait.<br />
<ol start="2" type="1">
<li>Biaya produksi </li>
</ol>
Untuk memproduksi obat diperlukan biaya yang besar, dalam menjamin
mutu dan keamanan obat dipersyaratkan standarisasi dalam penerapan cara
pembuatan obat yang baik (CPOB) yang harus dipenuhi oleh perusahaan
farmasi. Tatacara ini meliputi seluruh aspek produksi obat mulai dari
persyaratan gedung, karyawan, peralatan produksi, higiene sanitasi,
kontrol kualitas sampai dengan dokumentasi serta penarikan produk yang
tidak memenuhi syarat. <b></b><br />
<ol start="3" type="1">
<li>Biaya promosi</li>
</ol>
Biaya promosi sangat mempengaruhi terhadap tingginya harga obat, baik
promosi melalui media cetak, media elektronik maupun iklan lain di
masyarakat. Adanya kegiatan dokter dan instansi kesehatan lainnya pada
acara-acara ilmiah diperlukan sponsor dari perusahaan farmasi. Biaya
yang dikeluarkan dalam pertemuan ilmiah tersebut tentunya tidak sedikit
dan hal tersebut dibebankan oleh perusahaan farmasi terkait.<br />
<ol start="4" type="1">
<li>Standar Harga belum dilakukan secara optimal</li>
</ol>
Dengan berlakunya Keputusan Menteri Kesehatan nomor
069/Menkes/SK/II/2006 tentang pencantuman harga eceran tertinggi (HET)
pada label obat, pada dasarnya pemberlakuan kepmenkes ini belum
dilakukan secara optimal di sarana pelayanan obat (di apotek dan rumah
sakit)., sehingga apotek masih bebas dalam menentukan harga jual apotek
(HJA) dengan alasan biaya operasional apotek tidak tertutupi. Harga
obat dengan nama dagang (branded) diajukan perusahaan farmasi ke Badan
POM setelah membandingkan dengan harga jual baik di Indonesia maupun di
negara-negara ASEAN. Jika ada kenaikan harga maka perusahaan farmasi
harus melapor ke Badan POM, berapa besar kenaikan dan variabel penyebab
kenaikan harga.<br />
<br />
<b>Agar Biaya Obat Tak Melangit </b><br />
<br />
Untuk memperluas akses penggunaan obat dengan harga yang terjangkau
pemerintah sejak tahun 1989 menetapkan penggunaan obat generik dalam
fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah yang diatur pada Permenkes no.
085/Menkes/PER/XI/1989. Namun pada kenyataannya para dokter dan rumah
sakit lebih banyak membuat resep dengan obat paten, yang seharusnya
disadari bahwa hal ini memberatkan bagi masyarakat. <br />
<br />
Kualitas dan kuantitas zat berkhasiat di dalam obat generik harus sama
dengan obat dengan nama dagang. Produsen obat generik diwajibkan untuk
melakukan uji bio availabilitas (BA) dan bio equivalence (BE). BA
adalah jumlah obat yang mampu diserap oleh tubuh dan mencapai sirkulasi
seluruh tubuh baik dalam bentuk semula ataupun bentuk aktif. Sedangkan
BE adalah keadaan kesetaraan BA dari dua jenis obat yang memiliki
kesetaraan bahan aktif, bentuk sediaan dan cara pemberian maupun
dosisnya. Kewajiban melakukan uji tersebut telah dilakukan oleh
produsen obat generik seperti PT. Kimia Farma, PT. Indofarma, PT.
Phapros dan lainnya.<br />
<br />
Di Indonesia ada beberapa faktor yang menyebabkan harga obat generik
menjadi murah, diantaranya adalah penetapan harga yang dikontrol oleh
pemerintah dan biaya promosi dibatasi bahkan kadang dibantu pemerintah.
Selain itu pembatasan terhadap marjin keuntungan, produksi secara masal
sehingga biaya per unit lebih rendah, bentuk kemasannyapun lebih
sederhana.<br /><br />
Produsen obat generik selain BUMN seperti disebut di atas juga
beberapa perusahaan swasta sebanyak 20 perusahaan farmasi. Akibat
meningkatnya persaingan pengadaan bahan baku obat di tingkat
internasional, harga bahan baku semakin merosot. Dulu monopoli
pengadaan bahan baku ada di negara-negara barat di Amerika dan Eropa
serta Jepang. Saat ini dengan munculnya Cina dan India, persediaan
bahan baku menjadi lebih besar lagi sehingga akses untuk mendapatkan
bahan baku dengan harga lebih murah menjadi lebih mudah bagi Indonesia.
Harga bahan baku yang dulu US$ 200/kg sekarang bisa didapat seharga US$
50. Namun seringkali produsen obat Indonesia tetap mematok harga mahal
pada obat-obatan, walaupun harga bahan baku telah merosot sampai 75%.
Sikap untuk mengambil untung lebih besar ini akan membebani masyarakat.
Pada produsen obat pemerintah menegaskan agar menyesuaikan harga obat
dengan penurunan harga bahan baku obat tersebut agar harga obat lebih
terjangkau oleh masyarakat. Dengan tetap mempertimbangkan tingkat
keuntungan yang wajar bagi industri farmasi dan kesanggupan untuk tetap
memproduksi obat generik, beberapa obat telah berhasil ditekan
harganya ke tingkat yang lebih rendah. Dengan demikian, masyarakat
tidak perlu khawatir akan ketersediaan beberapa obat esensial generik
yang termasuk ke dalam kelompok obat yang frekuensi penggunaannya
tinggi (fast moving).<br />
<br />
Peninjauan harga obat generik selain karena faktor harga
bahan baku juga diupayakan melalui peningkatan efisiensi sejak proses
produksi sampai distribusinya sehingga masyarakat tidak harus
menanggung biaya yang tidak perlu. Pada saat ini pengaturan harga sesuai
dengan Surat Keputusan Menkes RI nomor302/Menkes/SK/III/2008 tentang
harga obat generik dimana pabrik obat dan pedagang besar farmasi
dalam menyalurkan obat generik kepada apotik, rumah sakit, sarana
pelayanan kesehatan pemerintah dan sarana kesehatan lainnya harus
menggunakan harga netto apotik ditambah PPN sebagai harga patokan
tertinggi dan dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan. Sedangkan
apotik, rumah sakit dan sarana pelayanan kesehatan yang melayani
penyerahan obat generik harus menggunakan HET sebagai harga patokan
tertinggi dan dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan.<br />
<br />
Jadi, jangan ragu untuk menggunakan obat generik sebagai
pilihan pertama jika memerlukan obat. Konsultasikan dengan dokter dan
apoteker untuk memilih obat generik yang sesuai dengan kondisi
kesehatan. Memang tidak semua jenis obat ada pilihan generiknya, namun
sebagian besar, terutama untuk menanggulangi penyakit-penyakit yang
umum di masyarakat ada pilihan obat generiknya. Sekali lagi, obat
generik sama bermutunya dengan obat dengan nama dagang. Harganya yang
jauh lebih murah bukan karena mutunya yang lebih rendah, atau dibuat
dari bahan baku yang bermutu rendah, tetapi karena banyak faktor biaya
yang dapat dipangkas dalam produksi dan pemasarannya. <br />
Semoga bermanfaat.....<br />
<br />
<i>(www.dinkes.jogjaprov.go.id) </i></span></div>IMM FARMASI UADhttp://www.blogger.com/profile/00108129500650315316noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3650713009922976349.post-9596138855924999262010-08-29T12:52:00.001-07:002010-08-29T12:52:35.988-07:00SAJAK SUARAsesungguhnya suara itu tak bisa diredam<br />mulut bisa dibungkam<br />namun siapa mampu menghentikan nyanyian bimbang<br />dan pertanyaan-pertanyaan dari lidah jiwaku<br />suara-suara itu tak bisa dipenjarakan<br />di sana bersemayam kemerdekaan<br />apabila engkau memaksa diamaku<br />siapkan untukmu: pemberontakan!<br /><br />sesungguhnya suara itu bukan perampok<br />yang ingin merayah hartamu<br />ia ingin bicara<br />mengapa kau kokang senjata<br />dan gemetar ketika suara-suara itu<br />menuntut keadilan?<br />sesungguhnya suara itu akan menjadi kata<br />ialah yang mengajari aku bertanya<br />dan pada akhirnya tidak bisa tidak<br />engkau harus menjawabnya<br />apabila engkau tetap bertahan<br />aku akan memburumu seperti kutukan<br /><br />
<em>Wiji Thukul</em>IMM FARMASI UADhttp://www.blogger.com/profile/00108129500650315316noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3650713009922976349.post-10895190090397230542010-08-29T12:51:00.001-07:002010-08-29T12:51:41.080-07:00PERINGATANjika rakyat pergi<br />ketika penguasa pidato<br />kita harus hati-hati<br />barangkali mereka putus asa<br /><br />kalau rakyat sembunyi dan berbisik-bisik<br />ketika membicarakan masalahnya sendiri<br />penguasa harus waspada dan belajar mendengar<br /><br />bila rakyat tidak berani mengeluh<br />itu artinya sudah gawat<br />dan bila omongan penguasa<br />tidak boleh dibantah<br />kebenaran pasti terancam<br /><br />apabila usul ditolak tanpa ditimbang suara<br />dibungkam kritik<br />dilarang tanpa alasandituduh subversif<br />dan mengganggu keamanan<br />maka hanya ada satu kata : lawan!<br />
<br />
<em>Wiji Thukul</em><br />
<em>Solo, 1998</em><br /> IMM FARMASI UADhttp://www.blogger.com/profile/00108129500650315316noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3650713009922976349.post-6907275578571760412010-08-29T12:42:00.000-07:002010-08-29T12:42:12.639-07:00SAJAK PERTEMUAN MAHASISWA<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Matahari terbit pagi
ini</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">mencium bau kencing orok di kaki langit,</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">melihat kali coklat menjalar ke
lautan,</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">dan mendengar dengung lebah di dalam hutan.</span></span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">
</span></span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Lalu kini ia dua
penggalah tingginya.</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Dan ia menjadi saksi kita berkumpul di
sini</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">memeriksa keadaan.</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">
</span></span></span><br />
<br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Kita bertanya
:</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Kenapa maksud baik tidak selalu berguna.</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Kenapa maksud baik dan maksud
baik bisa berlaga.</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Orang berkata “ Kami ada maksud baik “</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">
</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Dan kita bertanya : “
Maksud baik untuk siapa ?”</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">
</span></span></span><br />
<br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Ya ! Ada yang jaya,
ada yang terhina</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Ada yang bersenjata, ada yang terluka.</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">
</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Ada yang duduk, ada
yang diduduki.</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Ada yang berlimpah, ada yang terkuras.</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Dan kita di sini bertanya
:</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">“Maksud baik saudara untuk siapa ?</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Saudara berdiri di pihak yang
mana ?”</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">
</span></span></span><br />
<br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Kenapa maksud baik
dilakukan</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">tetapi makin banyak petani yang kehilangan tanahnya.</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">
</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Tanah-tanah di gunung
telah dimiliki orang-orang kota.</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Perkebunan yang luas</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">hanya menguntungkan segolongan
kecil saja.</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Alat-alat kemajuan yang diimpor</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">tidak cocok untuk petani yang
sempit tanahnya.</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">
</span></span></span><br />
<br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Tentu kita bertanya
:</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">“Lantas maksud baik saudara untuk siapa ?”</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">
</span></span></span><br />
<br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Sekarang matahari,
semakin tinggi.</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Lalu akan bertahta juga di atas puncak kepala.</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Dan di dalam udara yang panas
kita juga bertanya :</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Kita ini dididik untuk memihak yang mana
?</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Ilmu-ilmu yang diajarkan di sini</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">akan menjadi alat
pembebasan,</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">ataukah alat penindasan ?</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">
</span></span></span><br />
<br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Sebentar lagi matahari
akan tenggelam.</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Malam akan tiba.</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Cicak-cicak berbunyi di tembok.</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">
</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Dan rembulan akan
berlayar.</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Tetapi pertanyaan kita tidak akan mereda.</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Akan hidup di dalam
bermimpi.</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Akan tumbuh di kebon belakang.</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">
</span></span></span><br />
<br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Dan esok
hari</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">matahari akan terbit kembali.</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Sementara hari baru
menjelma.</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Pertanyaan-pertanyaan kita menjadi hutan.</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Atau masuk ke
sungai</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">menjadi ombak di samodra.</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">
</span></span></span><br />
<br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Di bawah matahari ini
kita bertanya :</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Ada yang menangis, ada yang mendera.</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Ada yang habis, ada yang
mengikis.</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Dan maksud baik kita</span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"> </span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><br /></span></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">berdiri di pihak yang mana !</span></span></span><br />
<br />
<span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><em><span style="font-size: small;">W.S RENDRA</span></em></span></span><br />
<span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><em><span style="font-size: small;">Jakarta 1 Desember
1977</span></em></span></span><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><em><span style="font-size: small;"> </span></em></span></span><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><em><span style="font-size: small;"><br /></span></em></span></span><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><em><span style="font-size: small;">Potret
Pembangunan dalam Puisi</span></em></span></span><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><em><span style="font-size: small;"> </span></em></span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><em><span style="font-size: small;">Sajak ini dipersembahkan
kepada para mahasiswa Universitas Indonesia di Jakarta, </span></em></span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><em><span style="font-size: small;">dan dibacakan di dalam
salah satu adegan film “Yang Muda Yang Bercinta”, </span></em></span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="color: black;"><em><span style="font-size: small;">yang disutradarai oleh
Sumandjaja</span></em><em><span style="font-size: small;"> </span></em></span></span>IMM FARMASI UADhttp://www.blogger.com/profile/00108129500650315316noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3650713009922976349.post-53594980184740832592010-08-29T12:37:00.000-07:002010-08-29T12:37:48.947-07:00SAJAK ORANG KEPANASAN<div align="left">
</div>
<br />
<center align="left"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Karena kami
makan akar</span></span></span></center><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span></span><center align="left"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">dan terigu
menumpuk di gudangmu</span></span></span></center><center align="left"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"></span></span></span></center><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span></span><center align="left"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Karena kami
hidup berhimpitan</span></span></span></center><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span></span><center align="left"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">dan ruangmu
berlebihan</span></span></span></center><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span></span><center align="left"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">maka kami bukan
sekutu</span></span></span></center><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span></span><center align="left"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span></center><center align="left"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Karena kami
kucel</span></span></span></center><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span></span><center align="left"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">dan kamu
gemerlapan</span></span></span></center><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span></span><center align="left"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Karena kami
sumpek</span></span></span></center><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span></span><center align="left"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">dan kamu
mengunci pintu</span></span></span></center><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span></span><center align="left"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">maka kami
mencurigaimu</span></span></span></center><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span></span><center align="left"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span></center><center align="left"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Karena kami
telantar dijalan</span></span></span></center><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span></span><center align="left"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">dan kamu
memiliki semua keteduhan</span></span></span></center><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span></span><center align="left"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Karena kami
kebanjiran</span></span></span></center><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span></span><center align="left"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">dan kamu
berpesta di kapal pesiar</span></span></span></center><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span></span><center align="left"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">maka kami tidak
menyukaimu</span></span></span></center><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span></span><center align="left"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span></center><center align="left"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Karena kami
dibungkam</span></span></span></center><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span></span><center align="left"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">dan kamu
nyerocos bicara</span></span></span></center><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span></span><center align="left"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Karena kami
diancam</span></span></span></center><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span></span><center align="left"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">dan kamu
memaksakan kekuasaan</span></span></span></center><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span></span><center align="left"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">maka kami bilang
: TIDAK kepadamu</span></span></span></center><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span></span><center align="left"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span></center><center align="left"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Karena kami
tidak boleh memilih</span></span></span></center><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span></span><center align="left"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">dan kamu bebas
berencana</span></span></span></center><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span></span><center align="left"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Karena kami
semua bersandal</span></span></span></center><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span></span><center align="left"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">dan kamu bebas
memakai senapan</span></span></span></center><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span></span><center align="left"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Karena kami
harus sopan</span></span></span></center><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span></span><center align="left"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">dan kamu punya
penjara</span></span></span></center><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span></span><center align="left"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">maka TIDAK dan
TIDAK kepadamu</span></span></span></center><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span></span><center align="left"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span></center><center align="left"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Karena kami arus
kali</span></span></span></center><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span></span><center align="left"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">dan kamu batu
tanpa hati</span></span></span></center><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span></span><center align="left"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">maka air akan
mengikis batu</span></span></span></center><center align="left"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span></center><center align="left"><span style="color: black;"><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><em>W.S RENDRA </em></span></span></span></center>IMM FARMASI UADhttp://www.blogger.com/profile/00108129500650315316noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3650713009922976349.post-14437655877530757002010-08-29T12:35:00.000-07:002010-08-29T12:35:46.675-07:00SAJAK ANAK MUDA<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Kita adalah angkatan gagap</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">yang diperanakkan oleh angkatan takabur.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Kita kurang pendidikan resmi</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">di dalam hal keadilan,</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">karena tidak diajarkan berpolitik,</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">dan tidak diajar dasar ilmu hukum</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Kita melihat kabur pribadi orang,</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">karena tidak diajarkan kebatinan atau
ilmu jiwa.</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Kita tidak mengerti uraian pikiran
lurus,</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">karena tidak diajar
filsafat atau logika.</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Apakah kita tidak dimaksud</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">untuk mengerti itu semua ?</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Apakah kita hanya dipersiapkan</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">untuk menjadi alat saja ?</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">inilah gambaran rata-rata</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">pemuda tamatan SLA,</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">pemuda menjelang dewasa.</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Dasar pendidikan kita adalah
kepatuhan.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Bukan pertukaran
pikiran.</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Ilmu sekolah adalah ilmu hafalan,</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">dan bukan ilmu latihan
menguraikan.</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Dasar keadilan di dalam pergaulan,</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">serta pengetahuan akan kelakuan
manusia,</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">sebagai kelompok atau
sebagai pribadi,</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">tidak dianggap
sebagai ilmu yang perlu dikaji dan diuji</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Kenyataan di dunia menjadi
remang-remang.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Gejala-gejala yang
muncul lalu lalang,</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">tidak bisa
kita hubung-hubungkan.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Kita marah
pada diri sendiri</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Kita sebal
terhadap masa depan.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Lalu
akhirnya,</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">menikmati masa bodoh dan
santai.</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Di dalam kegagapan,</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">kita hanya bisa membeli dan memakai</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">tanpa bisa mencipta.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Kita tidak bisa memimpin,</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">tetapi hanya bisa berkuasa,</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">persis seperti bapak-bapak kita.</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Pendidikan negeri ini berkiblat ke
Barat.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Di sana anak-anak memang
disiapkan</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Untuk menjadi alat dari
industri.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Dan industri mereka
berjalan tanpa berhenti.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Tetapi
kita dipersiapkan menjadi alat apa ?</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Kita hanya menjadi alat birokrasi !</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Dan birokrasi menjadi berlebihan</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">tanpa kegunaan -</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">menjadi benalu di dahan.</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Gelap. Pandanganku gelap.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Pendidikan tidak memberi pencerahan.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Latihan-latihan tidak memberi
pekerjaan</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Gelap. Keluh kesahku
gelap.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Orang yang hidup di dalam
pengangguran.</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Apakah yang terjadi di sekitarku ini
?</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Karena tidak bisa kita
tafsirkan,</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">lebih enak kita lari ke
dalam puisi ganja.</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Apakah artinya tanda-tanda yang rumit ini
?</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Apakah ini ? Apakah ini ?</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Ah, di dalam kemabukan,</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">wajah berdarah</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">akan terlihat sebagai bulan.</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Mengapa harus kita terima hidup begini
?</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Seseorang berhak diberi ijazah
dokter,</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">dianggap sebagai orang
terpelajar,</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">tanpa diuji
pengetahuannya akan keadilan.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Dan
bila ada ada tirani merajalela,</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">ia
diam tidak bicara,</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">kerjanya cuma
menyuntik saja.</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Bagaimana ? Apakah kita akan terus diam
saja.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Mahasiswa-mahasiswa ilmu
hukum</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">dianggap sebagi
bendera-bendera upacara,</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">sementara
hukum dikhianati berulang kali.</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Mahasiswa-mahasiswa ilmu ekonomi</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">dianggap bunga plastik,</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">sementara ada kebangkrutan dan banyak
korupsi.</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Kita berada di dalam pusaran
tatawarna</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">yang ajaib dan tidak
terbaca.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Kita berada di dalam
penjara kabut yang memabukkan.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Tangan kita menggapai untuk mencari pegangan.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Dan bila luput,</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">kita memukul dan mencakar</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">ke arah udara</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Kita adalah angkatan gagap.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Yang diperanakan oleh angkatan
kurangajar.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Daya hidup telah
diganti oleh nafsu.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Pencerahan
telah diganti oleh pembatasan.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Kita adalah angkatan yang berbahaya.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><br />
<br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><em>W.S RENDRA</em> </span></span><br />IMM FARMASI UADhttp://www.blogger.com/profile/00108129500650315316noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3650713009922976349.post-38210444344851838472010-08-29T12:31:00.001-07:002010-08-29T12:32:16.183-07:00ORANG - ORANG MISKIN<br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Orang-orang miskin di jalan,</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">yang tinggal di dalam selokan,</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">yang kalah di dalam pergulatan,</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">yang diledek oleh impian,</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">janganlah mereka ditinggalkan.</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Angin membawa bau baju mereka.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Rambut mereka melekat di bulan
purnama.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Wanita-wanita bunting
berbaris di cakrawala,</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">mengandung
buah jalan raya.</span></span><br />
<br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Orang-orang miskin. Orang-orang
berdosa.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Bayi gelap dalam batin.
Rumput dan lumut jalan raya.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Tak
bisa kamu abaikan.</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Bila kamu remehkan mereka,</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">di jalan kamu akan diburu
bayangan.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Tidurmu akan penuh
igauan,</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">dan bahasa anak-anakmu
sukar kamu terka.</span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Jangan kamu bilang negara ini kaya</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">karena orang-orang berkembang di kota dan
di desa.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Jangan kamu bilang dirimu
kaya</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">bila tetanggamu memakan
bangkai kucingnya.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Lambang negara
ini mestinya trompah dan blacu.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Dan perlu diusulkan</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">agar
ketemu presiden tak perlu berdasi seperti Belanda.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Dan tentara di jalan jangan bebas memukul
mahasiswa.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"></span></span><br />
<br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Orang-orang miskin di jalan</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">masuk ke dalam tidur malammu.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Perempuan-perempuan bunga raya</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">
</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">menyuapi putra-putramu.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Tangan-tangan kotor dari jalanan</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">meraba-raba kaca jendelamu.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Mereka tak bisa kamu biarkan.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"></span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Jumlah mereka tak bisa kamu mistik menjadi
nol.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Mereka akan menjadi
pertanyaan</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">yang mencegat
ideologimu.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Gigi mereka yang
kuning</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">akan meringis di muka
agamamu.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Kuman-kuman sipilis dan
tbc dari gang-gang gelap</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">akan
hinggap di gorden presidenan</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">dan
buku programma gedung kesenian.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"></span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Orang-orang miskin berbaris sepanjang
sejarah,</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">bagai udara panas yang
selalu ada,</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">bagai gerimis yang
selalu membayang.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Orang-orang
miskin mengangkat pisau-pisau</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">tertuju ke dada kita,</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">atau
ke dada mereka sendiri.</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><br />
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">O,
kenangkanlah :</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">orang-orang
miskin</span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> </span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">juga berasal dari kemah
Ibrahim</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: inherit;"><i>W.S RENDRA </i></span></span>IMM FARMASI UADhttp://www.blogger.com/profile/00108129500650315316noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3650713009922976349.post-73406851384178309292010-08-29T12:27:00.001-07:002010-08-29T12:27:54.722-07:00PIDATO SEORANG DEMONSTRANMereka telah tembak teman kita<br />ketika mendobrak sekretariat
negara<br />sekarang jelas bagi saudara<br />sampai mana kebenaran hukum di
Indonesia<br /><br />Ketika kesukaran tambah menjadi<br />para menteri sibuk ke luar
negeri<br />tapi korupsi tetap meraja<br />sebab percaya keadaan berubah<br />rakyat
diam saja<br /><br />Ketika produksi negara kosong<br />para pemimpin asyik
ngomong<br />tapi harga-harga terus menanjak<br />sebab percaya diatasi dengan
mupakat<br />rakyat diam saja<br /><br />Di masa gestok rakyat dibunuh<br />para menteri
saling menuduh<br />kaum penjilat mulai beraksi<br />maka fitnah makin
berjangkit<br />toh rakyat masih terus diam saja<br /><br />Mereka diupah oleh jerih
orang tua kita<br />tapi tak tahu cara terima kasih, bahkan memfitnah<br />Kita
dituduh mendongkel wibawa kepala negara<br />apakah kita masih terus diam saja?<br />
<br />
<em>Mansur Samin</em>IMM FARMASI UADhttp://www.blogger.com/profile/00108129500650315316noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3650713009922976349.post-24984664717785700492010-08-29T12:14:00.000-07:002010-08-29T12:25:08.909-07:00TUHAN 9 CENTIIndonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok,<br />
tapi tempat siksa<br />
tak
tertahankan bagi orang yang tak merokok,<br />
<br />
Di sawah petani merokok,<br />
di
pabrik pekerja merokok,<br />
di kantor pegawai merokok,<br />
di kabinet menteri
merokok,<br />
di reses parlemen anggota DPR merokok,<br />
di Mahkamah Agung yang
bergaun toga merokok,<br />
hansip-bintara-perwira nongkrong merokok,<br />
di perkebunan
pemetik buah kopi merokok,<br />
di perahu nelayan penjaring ikan merokok,<br />
di
pabrik petasan pemilik modalnya merokok,<br />
di pekuburan sebelum masuk kubur
orang merokok,<br />
<br />
Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na'im<br />
sangat
ramah bagi perokok,<br />
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup<br />
bagi orang yang tak
merokok,<br />
<br />
Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok,<br />
di ruang
kepala sekolah ada guru merokok,<br />
di kampus mahasiswa merokok,<br />
di ruang
kuliah dosen merokok,<br />
di rapat POMG orang tua murid merokok,<br />
di
perpustakaan kecamatan ada siswa bertanya<br />
apakah ada buku tuntunan cara
merokok,<br />
<br />
Di angkot Kijang penumpang merokok,<br />
di bis kota sumpek yang
berdiri yang<br />
duduk orang bertanding merokok,<br />
di loket penjualan karcis orang
merokok,<br />
di kereta api penuh sesak orang festival merokok,<br />
di kapal
penyeberangan antar pulau penumpang merokok,<br />
di andong Yogya kusirnya
merokok, sampai<br />
kabarnya kuda andong minta diajari pula
merokok,<br />
<br />
Negeri kita ini sungguh nirwana kayangan para dewa-dewa bagi
perokok,<br />
tapi tempat cobaan sangat berat bagi orang yang tak
merokok,<br />
<br />
Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru, diam-diam
menguasai kita,<br />
<br />
Di pasar orang merokok,<br />
di warung Tegal pengunjung
merokok,<br />
di restoran di toko buku orang merokok,<br />
di kafe di diskotik para
pengunjung merokok,<br />
<br />
Bercakap-cakap kita jarak setengah meter<br />
tak
tertahankan abab rokok,<br />
bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun menderita
di kamar tidur<br />
ketika melayani para suami yang bau mulut<br />
dan hidungnya mirip
asbak rokok,<br />
<br />
Duduk kita di tepi tempat tidur<br />
ketika dua orang bergumul
saling<br />
menularkan HIV-AIDS sesamanya,<br />
tapi kita tidak ketularan
penyakitnya.<br />
Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya mengepulkan asap
rokok<br />
di kantor atau di stopan bus,<br />
kita ketularan penyakitnya.<br />
Nikotin lebih
jahat penularannya ketimbang HIV-AIDS,<br />
<br />
Indonesia adalah sorga kultur
pengembangbiakan nikotin<br />
paling subur didunia,<br />
dan kita yang tak langsung
menghirup sekali pun asap tembakau itu,<br />
bisa ketularan kena,<br />
<br />
Di
puskesmas pedesaan orang kampung merokok,<br />
di apotik yang antri obat merokok,<br />
di panti pijat tamu-tamu disilahkan merokok,<br />
di ruang tunggu dokter pasien
merokok,<br />
dan ada juga dokter-dokter merokok,<br />
<br />
Istirahat main tenis orang
merokok,<br />
di pinggir lapangan voli orang merokok,<br />
menyandang raket badminton
orang merokok,<br />
pemain bola PSSI sembunyi-sembunyi merokok,<br />
panitia
pertandingan balap mobil,<br />
pertandingan bulutangkis,<br />
turnamen sepakbola
mengemis-ngemis<br />
mencium kaki sponsor perusahaan rokok,<br />
<br />
Di kamar kecil
12 meter kubik,<br />
sambil 'ek-'ek orang goblok merokok,<br />
di dalam lift gedung 15
tingkat dengan tak acuh orang goblok merokok,<br />
di ruang sidang ber-AC penuh,
dengan cueknya, pakai dasi, orang-orang goblok<br />
merokok,<br />
<br />
Indonesia
adalah semacam firdaus-jannatu-na'im<br />
sangat ramah bagi orang perokok,<br />
tapi
tempat siksa kubur hidup-hidup<br />
bagi orang yang tak merokok,<br />
<br />
Rokok telah
menjadi dewa, berhala, tuhan baru, diam-diam menguasai kita,<br />
<br />
Di sebuah
ruang sidang ber-AC penuh,<br />
duduk sejumlah ulama terhormat<br />
merujuk kitab
kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa.<br />
Mereka ulama ahli hisap. Haasaba,
yuhaasibu, hisaaban.<br />
Bukan ahli hisab ilmu falak, tapi ahli hisap rokok.<br />
Di
antara jari telunjuk dan jari tengah mereka terselip<br />
berhala-berhala kecil,
sembilan senti panjangnya, putih warnanya,<br />
ke mana-mana dibawa dengan setia,<br />
satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya,<br />
<br />
Mengintip kita dari
balik jendela ruang sidang,<br />
tampak kebanyakan mereka<br />
memegang rokok dengan
tangan kanan,<br />
cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri.<br />
Inikah gerangan
pertanda yang terbanyak kelompok ashabul<br />
yamiin dan yang sedikit golongan
ashabus syimaal?<br />
<br />
Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh
itu.<br />
Mamnu'ut tadkhiin, ya ustadz. Laa tasyrabud dukhaan, ya ustadz.<br />
Kyai,
ini ruangan ber-AC penuh.<br />
Haadzihi al ghurfati malii'atun bi mukayyafi al
hawwa'i.<br />
Kalau tak tahan, di luar itu sajalah merokok.<br />
Laa taqtuluu
anfusakum.Min fadhlik,<br />
ya ustadz. 25 penyakit ada dalam khamr.<br />
Khamr
diharamkan.<br />
15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi).<br />
Daging khinzir
diharamkan.<br />
4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok.<br />
Patutnya rokok
diapakan?<br />
<br />
Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz.<br />
Wa yuharrimu 'alayhimul
khabaaith.<br />
Mohon ini direnungkan tenang-tenang,<br />
karena pada zaman Rasulullah
dahulu,<br />
sudah ada alkohol, sudah ada babi, tapi belum ada rokok.<br />
<br />
Jadi
ini PR untuk para ulama.<br />
Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok,<br />
lantas
hukumnya jadi dimakruh-makruhkan,<br />
jangan,<br />
<br />
Para ulama ahli hisap itu
terkejut mendengar perbandingan ini.<br />
Banyak yang diam-diam membunuh
tuhan-tuhan kecil yang kepalanya berapi itu,<br />
yaitu ujung rokok mereka.<br />
Kini
mereka berfikir.<br />
Biarkan mereka berfikir.<br />
Asap rokok di ruangan ber-AC itu
makin pengap,<br />
dan ada yang mulai terbatuk-batuk,<br />
<br />
Pada saat sajak ini
dibacakan malam hari ini, sejak tadi pagi sudah 120<br />
orang di Indonesia mati
karena penyakit rokok. Korban penyakit rokok lebih<br />
dahsyat ketimbang korban
kecelakaan lalu lintas, lebih gawat ketimbang<br />
bencana banjir, gempa bumi dan
longsor, cuma setingkat di bawah korban<br />
narkoba,<br />
<br />
Pada saat sajak ini
dibacakan,<br />
berhala-berhala kecil itu sangat berkuasa di negara kita,<br />
jutaan
jumlahnya,<br />
bersembunyi di dalam kantong baju dan celana,<br />
dibungkus dalam
kertas berwarni dan berwarna,<br />
diiklankan dengan indah dan
cerdasnya,<br />
<br />
Tidak perlu wudhu atau tayammum menyucikan diri,<br />
tidak perlu
ruku' dan sujud untuk taqarrub pada tuhan-tuhan ini,<br />
karena orang akan
khusyuk<br />
dan fana dalam nikmat lewat upacara menyalakan api<br />
dan sesajen
asap tuhan-tuhan ini,<br />
<br />
Rabbana, beri kami kekuatan menghadapi
berhala-berhala ini.<br />
<br />
<i>Taufik Ismail</i>IMM FARMASI UADhttp://www.blogger.com/profile/00108129500650315316noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3650713009922976349.post-36601061583033350112010-08-29T12:11:00.001-07:002010-08-29T12:12:45.747-07:00TAKUT 66, TAKUT 98Mahasiswa takut pada dosen<br />
Dosen takut pada dekan<br />
Dekan takut pada
rektor<br />
Rektor takut pada menteri<br />
Menteri takut pada
presiden<br />
Presiden takut pada mahasiswa<br />
takut '66, takut '98 - 1998<br />
<br />
<i>Taufik Ismail </i><br />
<i>1998</i>IMM FARMASI UADhttp://www.blogger.com/profile/00108129500650315316noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3650713009922976349.post-35048090729290915422010-08-29T12:10:00.001-07:002010-08-29T12:12:17.187-07:00100.000.000<span style="color: black;">Umat miskin dan penganggur
berdiri hari ini <br />Seratus juta banyaknya</span><br />
<span style="color: black;"> <br />Di tengah mereka tak tahu akan berbuat apa
<br /> </span><br />
<span style="color: black;">Kini kutundukkan kepala,
karena <br />Ada sesuatu
besar luar biasa <br /> </span><br />
<span style="color: black;">Hilang terasa dari rongga dada <br />Saudaraku yang sirna nafkah, tanpa kerja <br />berdiri hari ini <br /> </span><br />
<span style="color: black;">Seratus juta banyaknya
<br />Kita mesti berbuat sesuatu,
betapun sukarnya.
</span><br />
<br />
<span style="color: black;"><i>Taufik Ismail</i></span><br />
<span style="color: black;"><i>1998 </i> </span>IMM FARMASI UADhttp://www.blogger.com/profile/00108129500650315316noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3650713009922976349.post-47834220427092207532010-08-29T11:56:00.000-07:002010-08-29T12:08:26.162-07:00NASEHAT - NASEHAT KECIL ORANG TUA, KEPADA ANAKNYA YANG BERANJAK DEWASAJika adalah yang harus kaulakukan Ialah menyampaikan kebenaran<br />
<br />
Jika adalah
yang tidak bisa dijual-belikan<br />
Ialah ang bernama keyakinan<br />
<br />
Jika adalah
yang harus kau tumbangkan<br />
Ialah segala pohon-pohon kezaliman<br />
<br />
Jika adalah
orang yang harus kauagungkan<br />
Ialah hanya Rasul Tuhan<br />
<br />
Jika adalah
kesempatan memilih mati<br />
Ialah syahid di jalan Ilahi<br />
<br />
<i>Taufik Ismail</i><br />
<i>April, 1965</i><br />IMM FARMASI UADhttp://www.blogger.com/profile/00108129500650315316noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3650713009922976349.post-22499909510658997092010-08-29T11:49:00.001-07:002010-08-29T11:49:39.794-07:00KITA ADALAH PEMILIK SAH NEGERI INITidak ada pilihan lain. Kita harus<br />Berjalan terus<br />Karena berhenti atau
mundur<br />Berarti hancur.<br /><br />Apakah akan kita jual keyakinan kita<br />Dalam
pengabdian tanpa harga<br />Akan maukah kita duduk satu meja <br />Dengan para
pembunuh tahun lalu<br />Dalam setiap kalimat yang berakhiran<br />"Duli
Tuanku?"<br /><br />Tidak ada pilihan lain. Kita harus<br />Berjalan terus<br />Kita
adalah manusia bermata sayu, yang di tepi jalan<br />Mengacungkan tangat untuk
oplet dan bus yang penuh<br />Kita adalah berpuluh juta yang bertahun hidup
sengsara<br />Dipukul banjir, gunung api, kutuk dan hama<br />Dan bertanya-tanya
inikah yang namanya merdeka<br />Kita yang tidak punya kepentingan dengan seribu
slogan<br />Dan seribu pengeras suara yang hampa suara<br /><br />Tidak ada pilihan
lagi. Kita harus<br />Berjalan terus<br /><em> </em><br />
<em>Taufik Ismail</em><br />
<em>1966</em>IMM FARMASI UADhttp://www.blogger.com/profile/00108129500650315316noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3650713009922976349.post-8175086180151864212010-08-29T11:45:00.001-07:002010-08-29T11:45:47.148-07:00KETIKA SEBAGAI KAKEK DI TAHUN 2010, KAU MENJAWAB PERTANYAAN CUCUMUCucu kau tahu, kau menginap di DPR bulan Mei itu <br />Bersama beberapa ribu
kawanmu <br />Marah, serak berteriak dan mengepalkan tinju <br />Bersama-sama
membuka sejarah halaman satu <br />Lalu mengguratkan baris pertama bab yang baru
<br />Seraya mencat spanduk dengan teks yang seru <br />Terpicu oleh kawan-kawan
yang ditembus peluru <br />Dikejar masuk kampus, terguling di tanah berdebu
<br />Dihajar dusta dan fakta dalam berita selalu <br />Sampai kini sejak kau lahir
dahulu <br />Inilah pengakuan generasi kami, katamu <br />Hasil penataan dan
penataran yang kaku <br />Pandangan berbeda tak pernah diaku <br />Daun-daun hijau
dan langit biru, katamu <br />Daun-daun kuning dan langit kuning, kata
orang-orang itu <br />Kekayaan alam untuk bangsaku, katamu <br />Kekayaan alam
untuk nafsuku, kata orang-orang itu <br />Karena tak mau nasib rakyat selalu jadi
mata dadu <br />Yang diguncang-guncang genggaman orang-orang itu <br />Dan nomor
yang keluar telah ditentukan lebih dulu <br />Maka kami bergeraklah kini, katamu
<br />Berjalan kaki, berdiri di atap bis yang melaju <br />Kemeja basah keringat,
ujian semester lupakan dulu <br />Memasang ikat kepala, mengibar-ngibarkan
benderamu <br />Tanpa ada pimpinan di puncak struktur yang satu <br />Tanpa
dukungan jelas dari yang memegang bedil itu <br />Sudahlah, ayo kita bergerak
saja dulu <br />Kita percayakan nasib pada Yang Satu Itu. <br /> <br /><em>Taufik Ismail<br />1998;</em>IMM FARMASI UADhttp://www.blogger.com/profile/00108129500650315316noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3650713009922976349.post-17632645171280174312010-08-29T11:42:00.000-07:002010-08-29T11:46:52.896-07:00KEMBALIKAN INDONESIA PADA KUHari depan Indonesia adalah dua ratus juta mulut yang menganga, <br />
Hari depan
Indonesia adalah bola-bola lampu 15 wat, <br />
sebagian berwarna putih dan
sebagian hitam, <br />
yang menyala bergantian, <br />
Hari depan Indonesia adalah
pertandingan pingpong siang malam <br />
dengan bola yang bentuknya seperti
telur angsa, <br />
Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang tenggelam
<br />
karena seratus juta penduduknya, <br />
<br />
Kembalikan Indonesia padaku <br />
<br />
Hari depan Indonesia adalah satu juta orang main pingpong
siang malam <br />
dengan bola telur angsa di bawah sinar lampu 15 wat, <br />
Hari
depan Indonesia adalah pulau Jawa yang pelan-pelan tenggelam <br />
lantaran
berat bebannya kemudian angsa-angsa berenang-renang di atasnya, <br />
Hari depan
Indonesia adalah dua ratus juta mulut yang menganga, <br />
dan di dalam mulut
itu ada bola-bola lampu 15 wat, <br />
sebagian putih dan sebagian hitam, yang
menyala bergantian, <br />
Hari depan Indonesia adalah angsa-angsa putih yang
berenang-renang <br />
sambil main pingpong di atas pulau Jawa yang tenggelam
<br />
dan membawa seratus juta bola lampu 15 wat ke dasar lautan,<br />
<br />
Kembalikan Indonesia padaku<br />
<br />
Hari depan Indonesia adalah pertandingan pingpong siang malam <br />
dengan bola
yang bentuknya seperti telur angsa, <br />
Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa
yang tenggelam <br />
karena seratus juta penduduknya, <br />
Hari depan Indonesia
adalah bola-bola lampu 15 wat, <br />
sebagian berwarna putih dan sebagian hitam,
yang menyala bergantian,<br />
<br />
Kembalikan Indonesia padaku<br />
<br />
<i>Taufik Ismail</i><br />
<i>Paris </i><br />
<i>1971</i><br />
<i> </i>IMM FARMASI UADhttp://www.blogger.com/profile/00108129500650315316noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3650713009922976349.post-24994129127883010552010-08-29T11:35:00.001-07:002010-08-29T11:35:41.312-07:00KALIAN CETAK KAMI JADI BANGSA PENGEMIS, LALU KALIAN PAKSA KAMI MASUK MASA PENJAJAHAN BARU, Kata Si ToniKami generasi yang sangat kurang rasa percaya diri Gara-gara pewarisan
nilai, sangat dipaksa-tekankan <br />Kalian bersengaja menjerumuskan kami-kami
<br />Sejak lahir sampai dewasa ini <br />Jadi sangat tepergantung pada budaya
<br />Meminjam uang ke mancanegara <br />Sudah satu keturunan jangka waktunya
<br />Hutang selalu dibayar dengan hutang baru pula <br />Lubang itu digali lubang
itu juga ditimbuni <br />Lubang itu, alamak, kok makin besar jadi <br />Kalian
paksa-tekankan budaya berhutang ini <br />Sehingga apa bedanya dengan mengemis
lagi <br />Karena rendah diri pada bangsa-bangsa dunia <br />Kita gadaikan sikap
bersahaja kita <br />Karena malu dianggap bangsa miskin tak berharta <br />Kita
pinjam uang mereka membeli benda mereka <br />Harta kita mahal tak terkira, harga
diri kita <br />Digantung di etalase kantor Pegadaian Dunia <br />Menekur
terbungkuk kita berikan kepala kita bersama <br />Kepada Amerika, Jepang, Eropa
dan Australia <br />Mereka negara multi-kolonialis dengan elegansi ekonomi
<br />Dan ramai-ramailah mereka pesta kenduri <br />Sambil kepala kita dimakan
begini <br />Kita diajarinya pula tata negara dan ilmu budi pekerti <br />Dalam
upacara masuk masa penjajahan lagi <br />Penjajahnya banyak gerakannya penuh
harmoni <br />Mereka mengerkah kepala kita bersama-sama <br />Menggigit dan
mengunyah teratur berirama <br /><br />Sedih, sedih, tak terasa jadi bangsa merdeka
lagi <br />Dicengkeram kuku negara multi-kolonialis ini <br />Bagai ikan
kekurangan air dan zat asam <br />Beratus juta kita menggelepar menggelinjang
<br />Kita terperangkap terjaring di jala raksasa hutang <br />Kita menjebakkan
diri ke dalam krangkeng budaya <br />Meminjam kepeng ke mancanegara <br />Dari
membuat peniti dua senti <br />Sampai membangun kilang gas bumi <br />Dibenarkan
serangkai teori penuh sofistikasi <br />Kalian memberi contoh hidup boros berasas
gengsi <br />Dan fanatisme mengimpor barang luar negeri <br />Gaya hidup imitasi,
hedonistis dan materialistis <br />Kalian cetak kami jadi Bangsa Pengemis
<br />Ketika menadahkan tangan serasa menjual jiwa <br />Tertancap dalam berbekas,
selepas tiga dasawarsa <br />Jadilah kami generasi sangat kurang rasa percaya
<br />Pada kekuatan diri sendiri dan kayanya sumber alami <br />Kalian lah yang
membuat kami jadi begini <br />Sepatutnya kalian kami giring ke lapangan sepi
<br />Lalu tiga puluh ribu kali, kami cambuk dengan puisi ini <br /> <br />
<br /><em>Taufik Ismail</em><br />
<em>1998</em> IMM FARMASI UADhttp://www.blogger.com/profile/00108129500650315316noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3650713009922976349.post-85724671831698986112010-08-29T11:33:00.001-07:002010-08-29T11:33:57.859-07:00DARI SEORANG IBU DEMONSTRAN<br />
<table border="0" bordercolor="#111111" cellpadding="0" cellspacing="0" id="AutoNumber1" style="border-collapse: collapse;">
<tbody>
<tr><td width="100%">"Ibu telah merelakan
kalian<br />Untuk berangkat demonstrasi<br />Karena kalian pergi
menyempurnakan<br />Kemerdekaan negeri ini"<br /><br />Ya, ibu tahu, mereka tidak
menggunakan gada<br />Atau gas airmata<br />Tapi langsung peluru tajam<br />Tapi
itulah yang dihadapi<br />Ayah kalian almarhum<br />Delapan belas tahun yang
lalu<br /><br />Pergilah pergi, setiap pagi<br />Setelah dahi dan pipi kalian<br />Ibu
ciumi<br />Mungkin ini pelukan penghabisan<br />(Ibu itu menyeka sudut
matanya)<br /><br />Tapi ingatlah, sekali lagi<br />Jika logam itu memang memuat nama
kalian<br />(Ibu itu tersedu sedan)<br /><br />Ibu relakan<br />Tapi jangan di saat
terakhir<br />Kau teriakkan kebencian<br />Atau dendam kesumat<br />Pada
seseorang<br />Walapun betapa zalimnya<br />Orang itu<br /><br />Niatkanlah menegakkan
kalimah Allah<br />Di atas bumi kita ini<br />Sebelum kalian melangkah setiap
pagi<br />Sunyi dari dendam dan kebencian<br />Kemudian lafazkan kesaksian pada
Tuhan<br />Serta rasul kita yang tercinta<br /><br />pergilah pergi<br />Iwan, Ida dan
Hadi<br />Pergilah pergi<br />Pagi ini<br /><br />(Mereka telah berpamitan dengan ibu
dicinta<br />Beberapa saat tangannya meraba rambut mereka<br />Dan berangkatlah
mereka bertiga<br />Tanpa menoleh lagi, tanpa kata-kata)<br /><br /><em>Taufik Ismail<br />1966</em></td></tr>
</tbody></table>IMM FARMASI UADhttp://www.blogger.com/profile/00108129500650315316noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3650713009922976349.post-88617567852706871152010-08-29T11:32:00.001-07:002010-08-29T11:32:31.236-07:00DARI CATATAN SEORANG DEMONSTRANInilah peperangan<br />Tanpa jenderal, tanpa senapan<br />Pada hari-hari yang
mendung<br />Bahkan tanpa harapan<br /><br />Di sinilah keberanian diuji<br />Kebenaran
dicoba dihancurkn<br />Pada hari-hari berkabung<br />Di depan menghadang ribuan
lawan<br /><br />
<em>Taufik Ismail</em><br />
<em>1966</em>IMM FARMASI UADhttp://www.blogger.com/profile/00108129500650315316noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3650713009922976349.post-46482754527776551592010-08-29T11:30:00.000-07:002010-08-29T11:30:48.512-07:00BAYI LAHIR DI BULAN MEI<div align="left">
Dengarkan itu ada bayi mengea di rumah tetangga Suaranya keras, menangis
berhiba-hiba Begitu lahir ditating tangan bidannya <br />Belum kering darah
dan air ketubannya <br />Langsung dia memikul hutang di bahunya <br />Rupiah
sepuluh juta <br /> <br />Kalau dia jadi petani di desa <br />Dia akan
mensubsidi harga beras orang kota <br />Kalau dia jadi orang kota <br />Dia akan
mensubsidi bisnis pengusaha kaya <br />Kalau dia bayar pajak <br />Pajak itu
mungkin jadi peluru runcing <br />Ke pangkal aortanya dibidikkan mendesing <br />
<br />Cobalah nasihati bayi ini dengan penataran juga <br />Mulutmu belum
selesai bicara <br />Kau pasti dikencinginya. <br /><em> </em></div>
<div align="left">
<em>Taufik Ismail </em><em><br /></em><em>1998</em></div>IMM FARMASI UADhttp://www.blogger.com/profile/00108129500650315316noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3650713009922976349.post-43240460337623256002010-05-16T10:06:00.000-07:002010-07-02T10:10:20.541-07:00BAB XI : TRANSFORMASI PROFETIK, UPAYA MEWUJUDKAN KHOIRUL UMMAT<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><u>SEKILAS TENTANG PERUBAHAN</u><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Tidak suatu masyarakat yang tidak berubah. Sosiologi sangat memperhatikan perubahan social, oleh karena itu banyak teori yang dilahirkan untuk menganalisis tentang perubahan social. Perubahan social merupakan proses yang berkesinambungan, penelaahan mengenai proses tersebut mempunyai perfektif sejarah atau evolusioner. Pada dasarnya teorri tentang perubahan social dapat digolongkan ada dua macam teori linier dan teori siklus. (H.A.R. Tilaar, </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Perubahan Sosial dan Pendidikan</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">). Perubahan social yang terjadi secara terus menerus tetapi perlahan-lahan tanpa direncanakan maka dapat dikatan sebgai uplened social change atau yang disebut sebagai perubahan social yang tak terencana. Perubahan social yang demikian, disebabkan oleh perubahan dalam bidang teknologi atau globalisasi. Ada juga perubahan social yang direncanakan atau didesaint dan ditetapkan dalam tujuan serta srateginya. Ini merupakan perubahan social planned social change (perubahan social yang terencana. Perubahan social yang terencana dapat dikatan sebagai rekayasa social. Dalam rekayasa social akan diajarkankiat dan strategi dalam mengubah masyarakat.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Sebab sebab perubahan social dalam teori social beragam ada yang berpendapat bahwa masyarakat berubah karena ideas; berupa pandangan hidup, pandangan idea, dan nilai-nilai. Penganut teori ini penyeabab utama dalam perubahan adalah idea sebagaimana yang dikemukakan oleh Max Weber. Weber banyak menekankan betapa pengaruhnya idea terhadap suatu masyarakat. Tesis utama weberianisme adalah penmgakuan terhadap peranan besar terhadap ideology sebagai variable independent dalam perkembangan masyarakat. Hal ini seperti yang dilakukan oleh nabi perubahan yang dilakukan dengan berdasarkan al Qur'an, sehingga perubahan social yang dilakukan lewat idea al Qur'an. Selanjutnya dalam perubahan dilakukan oleh orang-orang besar, hal ini dapat dilihat perubahan yang tercatat dalam tinta emas sejarah merupakan biografi dari orang-orang besar yang melakukan trnasformasi social. Perubahan dilakukan oleh orang kreatif yang berkumpul menjadi suatu gerakan social yang terlembagakan dalam bentuk lembaga yang melakukan pemberdayaan masyarakat. (Jalaluddin Rahmat, </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Rekayasa Social</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">)<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Pemberlakukan strategi dalam perubahan social dapat dipetakan dengan dua cara pertama dengan masuk kedalam system. Kedua dengan melakukan penyadaran lewat pendidikan. Pertama, perubahan yang masuk kedalam system maka aperubahn yang terjadi revolusioner dam memiliki dampak menyeluruh. Perubahan terjadi dari tingkatan atas sampai tingkatan bawah, perubahan dilakukan dengan menggunakan kebijakan dan bersifat instruktif. Perubahan ini tercapai lewat jalur partai politik yang menjadi jalur dalam memasuki system Negara yang mengeluarkan kebijakan dalam melakukan perubahan. Sedangkan perubahan yang dilakukan dengan penyadaran lewat lembaga pendidikan baik yang dilakukan oleh LSM atapun lembaga yang bersifat transformative. Perubahan dilakukan dengan melakukan penyadaran terhadap masyarakat dengan cara mereka terjun secara langsung pada msyarakat dan ini bersifat partisipatoris dan transformative. Masyarakat diajak untuk melakukan refleksi tentang realitas kehidupannya, dan diajak untuk bersikap kritis terhadap kehidupan yang dialami bersama. Perubahan ini bersifat lambat dan dilakukan oleh orang yang peduli terhadap kehidupan social dan biasanya lemabaga itu, menangani dalam permasalahan (bidang) tertentu yang spesifik. Hasil dari perubahan sulit untuk dirasakan dikarenakan ia menyentuh krangka berfikir agar dapat mandiri dan tidak memiliki ketrgantungan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Transformasi dalam istilah antropologi atapun sosiologi memiliki makna tentang perubahan yang mendalam sampai pada perubahan nilai dan cultural. Bersamaan, dengan proses terjadainya transformasi, terjadi pula proses adaptasi, adopsi atau seleksi terhadap kebudayaan lain. Menurut Neong Muhadjir pengertian tersebut merupakan hasil pengamatan ats sejarah dan bagian dari ideology yang berkembang. Misalkan ideology kapitalis menitik beratkan dengan penumpukan capital (modal atau harta ) yang bersifat individual. Sementara kapitalisme menitik beratkan pada konflik antara borjuis-proletariat sebagai strategi dalam melakukan perjuangan. Semua filsafat social dan ideology memiliki pertanyaan pokok yang menjdai kepentingan manusia. Pertanyaan tersebut yakni bagaimana cara mengubah masyarakat dari kondisi sekarang ke tatanan yang lebih ideal. Selanjutnya orang atau institusi yang mengelaborasi pertanyaan tersebut dapat menghasilkan teori-teori social, memiliki fungsi menjelaskan kondisi masyarakat secara empiris, pada masa kini dan sekaligus memberikan wawasan tentang perubahan dan transformasinya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Transformasi yang terutama perubahan prilaku dapat lahir dari sebuah proses perubahan kesadaran dari individu yang terdapat dalam masyarakat, yakni kesadaran mengubah pemahaman, cara pandang, interpretasi dan aksinya. Untuk pemahaman lebih lanjut, maka akan dibahas perubahan social pada tokoh awal yang mempeloporinya diantaranya Durkeim, Weber, dan Marx. </span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></b><br />
<b><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><u>TRANSFORMASI SOSIAL EMILE DURKHEIM</u></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Menurut Durkheim dalam memandang masyarakat bagaikan sebuah tatanan moral, yakni seperangkat tuntunan normative lebih ideal dari pada kenyataan material, yang terdapat dalam kesadaran individu walaupun secara tertentui berada di luar individu. (Tom Cembel, </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Tujuh Teori Sosial</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">). Tuntunan normative tersebut berbentuk sentiment-sentimen kolektif atau nilai-nilai social yang pada hakikatnya menjadi dasar bagi kohesi dan integrasi social. Durkeim melakukan trsendensi hubungan material yang terjadi secara riil dalam kehidupan masyarakat. Sentiment kolektif dalam masyarakat membentuk solidaritas dalam menjalankan kehidupannya. Durkheim menguraikan dari solidaritas tersebut dalam masyarakat tradisonal dengan sebutan solidaritas mekanik, mengalami perkembangan menjadi bentuk solidaritas organic dalam masyarakat modern yang telah mengalami pembagian kerja. Bahwa proses transformasi social menurut Emile Durkheim terjadi karena inspirasi semangat moral, nilai-nilai atau keykinan yang sma dalam masyarakat. Kesadaran kolektif (collective consciousness) yang terbentuk dari consensus akan menciptakan gamabaran kolektif yang mempengaruhi pola kehidupan masyarakat secara keseluruhan, baik yang tercermin dalam bentuk hukum atapun peraturan. (Suwito, </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Tansformasi Sosial</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">)</span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"> <o:p></o:p></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Proses transformasi soial terjadi menurutnya berubahnya kesadaran kolektif dari solidaritas mekanik kesolidaritas organic, dimana munculnya perbedaan dan defferesiansi. Proses transformasi social dalam masyarakat tradisional secra langsung atapun tidak langsung mnegakibatkan disintegratif solidaritas mekanis. Ini artinya makin modern suatu masyarkat akn hilang suatu solidaritas mekanis, dan sifat oraganisasi yag semakin nampak. Suatu masyarakat modern makin jelas diferensiasi, sehingga rasionalitas diperlukan guna terciptanya suatau consensus. Dalam rangka menjaga solidaritas tersebut mnurut Durkheim maka diperlukan hukum repressive (menekan) atas tindaka kejahatan dan restitutive hukuman yang bersifat akomodatif, kedunya ditunjukan untuk memperbaharui solidaritas. Proses perubahan dalam perkembangan solidaritas menurut Durkheim akan menimbulkan anomi-anomi da krisis makna, maka dalam masyarakat terjadinya kontradiksi system social. Yakni dengan munculnya deferensiasi fungsional karena terciptanya lembaga-lembaga ekonomi. Hal ini memberikan arti bahwa perubahan dalam sruktur budaya atau perubahan dalam nilai social, akan mempengaruhi perubahan pada struktur social; dank arena struktur social merupakan matrik dari lembaga-lembaga social, termasuk lembaga-lemabagakepemimpinan dalam masyarakat. Perubahan struktur budaya pada akhirnya akan mempengaruhi struktur teknik. Teori transfomeasi social yang dikembangkan oleh Durkheim dipengaruhi oleh konsep kemajuan manusia Auguste Comte yang menyatakan bahwa sebuah masyarakat melewati tiga tahap yakni teologis atau khayal, metafisis atau abstrak, ilmiah atau positifis. Namu ia hanya terpengaruh oleh corak positivistic pada Comte.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span> <br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><u>TRANSFORMASI SOSIAL MAX WEBER</u></span></b><b><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Transformasi social Max Webber dimulai dari pandngan tentang dunia ide pencapaian tipe idea. Pencapaian idea ini dapat digerakan oleh dominasi dan otoritas suatu masyarakat. Otoritas dalam masyarakat dalam pandangan Weber terbagi menjadi tiga macam pertama tradisional (kepercayaa yang mapan terhadap kesunian tradisi), kharismatik (daya tarik pribadi seorang pemimpin), dan legal-rasional (komitmen terhadap seperagkat peraturan yang telah diundangkan secara resmi). Ketiganya mengontrol terhadap seluruh kekuatan masyarakat, bahkan memunculkan birokrasi da menjadi sumber penting munculnya cita-cita dan nilai. Hukum baru dimunculkan secara sadar oleh pemegang ortoritas, kesadaran kaum elit pemengang otoritas dapat mengendalikan masyarakat dan sejarah. Peran mereka mendorong masyarakat untuk melakukan transformasi. Teori social ini secara implicit juga dapat terlihat penjelasannya tentang transisi menuju kaptalisme. Webber menganggap ajaran dari Protestan Calvinis memberikan doktrin tawaran penyelamatan umat. Manusia akan mendapatkan keselamatan dari Tuhan apabila ia memenuhi keinginan Tuhan. Maksud dari keinginan Tuhan antara lain usaha mandiri dan kerja keras. Kesuksesan dalam dunia bisnis yang dicapai melalui usaha mandiri merupakan "jalan bebas hambatan" menuju surga. Pendapat itu dipercaya oleh Webber sebagai tipe ideal kaum calvinis, yang menjadi asal usul bangkitnya kapitalisme. </span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Webber menegaskan kapitalisme berkembang bukan hanya agama protestan, tetapi tanpa nilai religisu semacam itu kapitalisme tidak akan berkembang. Maka hal yang perlu diperhatikan dalam perkembang kapitalisme adanya peraturan yang secara teknis mengikat dan menjamin keberhasilan capitalism. Dengan menggunakan hukum rasional seorang kapitalis akan dapat tegak secara hukum . begitujuga seorang kapitalis tidak dapat berbuat apa-apa jika pengadilan membuat keputusan hukum sesuai dengan cara-cara teknis yang meliputi cara perhitungan rasional dengan pembuatan neraca, kakulasi dan sebagainya. (L. Laeyendecker, </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Tata Perubahan dan Ketimpangan</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">). Proses transformasi social menurut Webber dikarenakan ada beberapa factor yang menggerakkan, pertama, pencapaian "tipe ideal" yang dimaksud dapat terispirasi dari ajaran agama atapun moral. Tipe ideal adalah contoh dari kegiatan modal social yang dipakai dalam memahami dan menafsirkan tingkah laku manusia tau dikatakan dapat dikatan entitas mental dan gagasan tentang tindakan (sebagai contoh Webbe menggunakan tipe ideal kapitalis).<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Kedua, organisasi otoritas, diantara kepentingan sesuai dengan tipe idealnya maupun kepentingan materiya, peranan organisasi-organisasi otoritas adalah yang dipandang menentukan. Fungsi dan peran organisasi otoritas akan memberikan jaminan dan legitimasi (tipe ideal) yang diinginkan. Hukum–hukum rasional yang mereka ciptakan, kemudian dijadikan sandaran dalam kreatifitas. Dengan pernyataa itu bagai Webber factor organisasi otoritas sebagai awal dari transformasi, walaupun tipe ideal itu terdapat dalam sebuah masyarakat, namun tipe ideal tersebuit tidak diperjuangkan dengan bantuan organisasi otoritas (terutama otoritas rasional), maka upaya penyampaian itu tidak akan berhasil seratus persen. Bahwa hubungan kausal dari terjadinya perubahan social sebagai akibat perubahan dari tingkat struktur teknik. Otoritas kaum elit didalam masyarakat menciptakan legitimasi untuk mempertahankan melalui system symbol sebagai justifikasi kultur atas posisinya yang dominant secara ekonomis atapun politis. Dominasi kaum elit pada struktur teknik, menjadi agen perubahan budaya yang akhirnya akan mempengaruhi struktur social. (Kuntowijoyo, </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Paradigma Islam</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">).</span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1KKAYkZG3DQCOLsq6PKdXzx2_z-EblHHrSlSZfpcbIIcrsVR-OceECwCtbfA6HnxpjUdtF8UhwwY4KiQZJJmmx29vZ9abmv22I7GVHM0U9aWPUftkvCq68kIM8JnrtY8OLfjn4CUOJYk/s1600/HUBUNGAN+KAUSAL1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="205" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1KKAYkZG3DQCOLsq6PKdXzx2_z-EblHHrSlSZfpcbIIcrsVR-OceECwCtbfA6HnxpjUdtF8UhwwY4KiQZJJmmx29vZ9abmv22I7GVHM0U9aWPUftkvCq68kIM8JnrtY8OLfjn4CUOJYk/s400/HUBUNGAN+KAUSAL1.jpg" width="400" /></a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Transformasi profetik dalam melakukan perubahan menurut Kunto lebih dekat dengan paradigma perubahan yang dilakukan oleh Durkheim, dari pada pradigma transformasi yang dikemukan oleh Marx dan Webber. Bahwa struktur social merupakan sentiment-sentimen rasa kolektif atau nilai, termasuk agama dn nilai idealogis. Struktur social kelompok social lebih terorganisir dalam suatu lembaga yang tidak terlalu formal misalkan suku, ras, dan jama'ah. Sedangkan struktur teknik merupakan realitas yang menjadi saran mencapai tujuan yang dicita-citakan. Yang dalam struktur teknik kepemimpinan, kekuasaan dan struktur kepemilikan yang didalamnya kelas social. Iman menjadi pelekat atau dasar dalam sentiment kolektif dalam struktur internal ummat. Kemajuan menurut Kunto tidak bagi umat Islam dapat dilihat dari kemajuan umat Islam. Tetapi perubahan struktur social tidak mempengaruhi struktur kesadaran. Dengan kesadaran manusia dapat membentuk suatu konsep tentang struktur yang didasarkan pada system nilai, sehingga orientasi kesadran dapat dipahami secara empiric.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"> </span><br />
<span lang="IN"></span><br />
<span lang="IN"></span><br />
<span lang="IN"></span><br />
<span lang="IN"></span><br />
<span lang="IN"></span><br />
<span lang="IN"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Transformasi profetik yang diperlukan oleh ikatan merupakan menjadikan ajaran Islam yang bersifat normative menjadi suatu bentuk kesadaran yang bersifat objektif dan ilmiah. Kesadaran yang dibawa dalam transfomasi profetik ada dua macam pertama menjadikan agama bersifat objektif dan yang kedua membawa masyarakat dalam kesadaran ilmu bukan mitos atapun ideology. Transformasi profetik yang dilakukan oleh ikatan merupakan suatu kesadaran kolektif yang dimiliki oleh ikatan guna mencapai cita-cita yang telah diinginkan. Transformasi ini juga dapat dilakukan secara individual pada kader ikatan guna mencapai tujuan yang sama. Bentuk trnsformasi yang individual dari kader ikatan merupakan uapaya individual guna menyadarkan kesadaran profetis pada masyarakat sehingga tercapai yang diimpikan. Ketika kader ikatan bergabung dengan aliran yang professional juga dalam diri kader ikatan, maka kader tersebut mentransformasikan kesadaran ini, gana menjadi ethic oraganisasi. Setelah menjadi ethic organisasi maka merupakan saling koordinasi dengan ikatan agar dapat melakukan kerjasama guna menciptakan yang telah diidealkan. Kesadaran profetis ini, guna mencapai masyarakat khorul umah harus dimiliki oleh setiap manusia yang memiliki kesadran kolektif profetis dan membentuk system yang adil dan melindungi golongan yang termarginalkan. <o:p></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Usaha kolektif yang dilakukan oleh ikatan dengan kedaran kolektif ini, dengan cara pembuatan kebijakan organisatoris yang memanusiakan manusia, bersifat liberatif dan mengajak untuk transenden. Ikatan dengan kesadaran kolektifnya dalam melakukan transformasi dengan bentuk-bentuk kerja praksis kemanusiaan dalam rangka mencapai masyarakat khoirulk ummah. Kerja ikatan ini merupakan berfikir jangka panjang dan bersifat holistic. Bentuk transformasi profetik ini berupa menjadikan agama yang tdinya nilai-nilanya idealogis dan normative menjadi objektif. Bentuk objektif ini bisa diterima oleh seluruh manusia tanpa tahu asal-usulnya misalkan apukuntur merupakan objektifiksai dari ajaran Budha. Selanjutya transfomasi yang dilakukan dalam hal ini diirahkan pada kesadaran yang berdasarkan ilmu bukanya ideology atau mitos.<o:p></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><i><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Pertama, </span></span></i><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">menjadikan ajaran atau nilai-nilai agama menjadi objektif. Dalam rangka mencapai hal tersebut, maka yang diperlukan merupakan pergeresaran paradigama (shifting paradigm) dari jaran Islam yang menekankan kesalehan individu menjadi objektif yang menekan kesalehan social dan menuju moralitas keluar. Dalam hal ini yang dicontohkan oleh Amin Abdullah misalkan dalam tasawuf corak yang dibawa merupakan keagamaan yang menekankan spiritualitas dan kesalehan individu dalam hal ini harus berubah dari kesalehan individu kesalehan social mejadi suatu bentuk moralitas Islam yang keluar. Selanjutnya dalam rangka menjadikan nilai Islam dapat diterima oleh golongan lain non Islam, Kunto menawarkan konsep objektifisaki terhadap al Qur'an. Objektifiksai ini merupakan menjadikan nilai-nilai Islam yang berada dalam al Qur'an dapat diterima oleh umat manusia tanpa melihat darimana asal-usulnya. Dengan objektifikasi menjadikan ajaran Islam bersifat objektif (diteima oleh siapaun) dan bukan subjektif hanya dalam pemahan yang beragama saja (Islam).<o:p></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Objektifikasi merupakan upaya menjadikan Islam dengan nilai-nilainya bersifat subjektif, maka perlu diobjektifkan agar dapat diterima oleh umat yang lain. Objektifikasi merupakan suatu usaha aktif dari orang Islam untuk menjadikan ajaran agamnya dapat memberikan rahmat pada semua. Objektif yang diinginkan oleh Islam bukan saja berprilaku objektif secara pasif namun juga secara aktif. Objektif secara pasif merupakan menerima kenyataan objektif yang telah disodorkan kepada umat. Misalkan untuk kamum muslim bekerja dimana saja, maka ia dapat berkerja dimanapun dan tak pernah menanyakan agama orang yang datang. Sedangkan prilaku objektif secara aktif merupakan usaha aktif agar Islam sebagai rahmat tanpa memandang, ras, warna kulit, dan agama.misalkan umat Islam harus berbuat adil terhadap siapaun dan tanpa pandang bulu. Objektifikasi berasal dari internalisasi nilai, tidak dari subjektifikasi kondisi objektif. Objektifiksai merupakan penerjemahan nilai-nilai internal kedalam kategori-kategori objektif. Nilai-nilai agama terinternalisasi kemudian tereksternalisasi mengalami objektifikasi dan menjadi gejala objektif, kemudian menjadi subjektifikasi dan terus berdialektik. Eksternalisasi merupakan konkreatisasi kenyakinan yang dihayati secara internal. Misalkan pada contoh zakat, zakat timbul dikarenakan zakat untuk membersihkan harta yang dimiliki, dan kemudian membayar zakat mrupakan eksternalisasi, jadia eksternalisasi merupakan ibadah. Objektifikasi menempuh prosedur yang sama dengan eksternalisasi, tapi ada tambahan. Tambahan dalam objektifikasi perbuatan tersebut harus sewajarnya dan natural, tidak sebagai suatu prilaku keagamaan. Perbuatan ini diharapkan menjadi objektif dapat diterima oleh siapa pun tanpa memandang asal dari mana, dan dengan objektifaikasi dapat dirasakan oleh siapa pun. Objektifikasi Islam merupakan bersifat sangat terbuka dalam kehidupan yang berbangsa dan bernegara. Mengkin menurut Ahmad Syafi'i Maarif dan M. Quraish Shihab, dengan menggunakan istilah "membumikan al Qur'an", yang artinya kira-kira sama dengan eksternalisasi. Objektifikasi memerlukan umat yang dapat berfikir logis berdasarkan fakta konkret dan empiris. Sebaliknya untuk orang non Islam juga dapat melakukan hal yang sama melakukan objektifikasi ajarannya sehingga dapat diterima dan dilaksanakan dari luar golongannya, dikarenkan sudah bersifat natural dan sewajarnya. Misalnya, tusuk apukuntur dari merupakan bukan dari ajaran Islam tetapi diakui oleh semua manusia khususnya dalam dunia kesehatan. (Kuntowijoyo, </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Islam Sebagai Ilmu</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">) <o:p></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><i><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Kedua,</span></span></i><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"> transformasi Profetik dalam bentuk merubah kesadaran dari mitos, ideologi, kedalam bentuk kesadaran ilmu. Periode mitos ditandai dengan cara berfikir pralogis (mistik) berbentuk magi, pergerakan politik (pembrontakan) dengan lokalisasi pedesaan, bersikap local latar belakang ekonomi agraris, masyarakat petani solideritas mekanis, dan kepemimpinan tokoh kharismatik. Mitos merupaka suatu konsep kenyataan yang mengandaikan bahwa dunia pengalaman kita sehari-hari terus menerus disusupi oleh keuatan yang keramat. (Peter L. Berger dan Thomas Luckman, </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Tafsir Sosial Atas Kenyataan</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">). Menurut Kunto setidaknya ada dua ciri berfikir secara mitos, </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">pertama </span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">menghindar dengan menggunakan symbol seperti upacara ruwatan dan sesaji. </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Kedua,</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"> menghindari yang konkreat menuju yang abstrak, suatu abastraksi. (Kuntowijoyo, </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Selamat Tinggal Mitos Selamat Datang Reaalitas</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">). Sebelum kemerdekaan juga rakyat memitoskan tentang ratu adil dan dalam Islam terdapat juga sebagai imam Mahadi. Imam Mahadi akan berbuat keadilan dan menyelamatkan umat muslim dari penderitaan dan penindasan dari pimpinan yang tiran sehingga yang terjadi sehingga tercipta kedamaian. Mitos kemudian brkembang pada pemikiran seseorang atau pada seseorang yang dianggap sebagai penyelamat seperti mitos pada Soeharato sebagai bapak pembangunan. <o:p></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Pada periode ideology setidaknya terdapat pertentang ideology besar yang terjadai antara kapitalis, komunis, dan bahkan Islam (agama) dianggap sebagai ideologi. Selanjutnya dalam perode ideology dalam kerangka berfikir organisasi bercorak rasional (rasional nilai) tetapi non logis berbentuk pengetahuan apriori tentang nilai-nilai abstrak, lokasi kota, perkumpulan bersifat nasional, ekonomi komersial dan industri kecil, solideriatas organis, kepemimpinan intelektual. Berikut ini table pembedaan masa mitos keideologi;</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span lang="IN"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNyB2qDo5MuzOo7T3FGWvLyOQJN8zdmE_Q4ymLRoEb8I1L69aGil9yJgBdutzrChmm6bLuiLLnXyC69JeBqKbE-CCP1eAT2d9drQGCFj9oLWNyHejRvW5847pGRB5cbRGmSxgfMmxJk2o/s1600/MITOS+VS+IDEOLOGIUntitled-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"></span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span lang="IN"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2RzLZtOgseYW_iEZ9pLpzWfOFHzZ3Hifj6QSRykljfi4MJP6xQ9cjehIUHNGIxJv68td8VmHTLdAPMIqcsxmIthmybYyTxFo6-jtKeMIR_IqzHq7bTb1MIb_jLiAl3oTmoXg6fQQWu1g/s1600/MITOS+VS+IDEOLOGIUntitled-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="93" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2RzLZtOgseYW_iEZ9pLpzWfOFHzZ3Hifj6QSRykljfi4MJP6xQ9cjehIUHNGIxJv68td8VmHTLdAPMIqcsxmIthmybYyTxFo6-jtKeMIR_IqzHq7bTb1MIb_jLiAl3oTmoXg6fQQWu1g/s400/MITOS+VS+IDEOLOGIUntitled-1.jpg" width="400" /></a></span></div>
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span lang="IN"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Ideology dalam melakukan perubahan social bersifat rasional tetapi dalam gerakan yang dilakukan berdasarkan kesadaran yang pasif. Gerakan yang dilakukan dalam kerangka pikir ideology gerakan berdasarkan emosi bukan berdasrkan rasionalitas. Jika mau digali yang berkesadran hanyalah kaum elit dan masyarakat sebagai alat untuk bergerak melakukan perubahan tanpa dilibatkan secara sadar, bentuk kesadran masyarakat hanyalah kesadaran semu. Kesadaran semu, dikarenakan masyarakat tidak mengerti secara jelas dan tujuan dalam melakukan perubahan dan massyarakat hanya mengikuti saja apa yang telah diperintahkan oleh pemimpin. Gerakan ideology ini menjadikan ia bersikap eksklusif dan tertutup dengan pengetahuan yang lain. Pemahan yang tertutup ini menjadikan ia melakukan berbagai cara utuk mencapai tujuan yang telah dicita-citakan. Dalam bentuk berfikir dalam meihat realitas social yang empiris dan dikembalikan pada persolan yang meta fisika dan tak logis, sehingga bersifat apriori dan abstrak dalam penyelesaian permasalahan yang dihadapi.<o:p></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Dalam kesadaran ideology yang terpenting merupakan mobilisasi massa, tetapi dari kesadaran ilmu yang terpenting merupakan kesadran masyarakat.yang dibutuhkan dalam kesadaran ilmu masyarakat dapat berfikir secara logis, berdasarkan fakta konkret dan empiris.ajaran Islam tidak lagi dipahami dalam kerangka ideology, tetapi yang terpenting merupakan mengembangkan Islam sebagai ilmu. Ilmu memiliki pendekatan yang bersifat cultural yang berarti setiap gagasan harus digulirkan terlebih dahulu, terserah orang menambil atau tidak yang terpenting tidak ada dominasi atau hegemoni. Kutural juga menggunakan kekuatan budaya, sehingga rekontruksi yang telah dilakukan oleh ilmu secara parsial atau ilmu menghendaki perubahan yang secara terperinci. Ilmu akan memasuki masyarakat modern dan industrialisasi, dikarenakan proses idustrialisasi merupakan pengembangan dari ilmu. Sebagaimana dlam industrialisasi meniscayakan dua hal yakni rasionalisasi dan sistemisasi. Pola fakir rasional seperti ditunjukan dalam prilaku ekonomi akan dominant dalam masyarakat industri, menggantikan cara berfikir berdasarkan nilai, persamaan dan tradisi. Sistemisasi dikarenmkan segala sesuatu tidak lagi diatur oleh orang melainkan oleh system, sistemisasi dilakukan agar segala yang berlaku secara adil dan fair. Segala kepentingan dan kebijakan diataur dan dilakukan dalam kerangka system baik, politik, maupun ekonomi. (Kuntowijoyo, </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Indentitas Politik Umat Islam</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">) <o:p></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Dalam kesadaran ilmu, yang dilakukan menjadikan Islam sebagai suatu agama yang objektif (untuk siapa saja tanpa memandang predikatya, memandang sesuatu sebagai sebenarnya, tanpa dipengaruhi kenyakinan pribadi), dapat diterima orang luar tanpa menyetujui nilai asal.menurut Kunto dalam kesadran ilmu dapat diliahat dari berbagai hal salah satu diantaranya yakni ilmu ekonomi Islam dan aplikasinya, politik praktis dn pemikiran keagamaan. Penerapan perekonomian syari'ah dengan menggarap institusi modern yakni perbankan Islam (bank syari'ah) dan Baitul Maal wa Tamwil (BMT). Selain itu juga dalam bidang ekonomi dibarengi dengan munculnya sekolah tinggi ekonomi syari'ah, yang menawarkan program keuangan dan perbankan syari'ah, akutansi sayri'ah dan menegement syari'ah. Selanjutnya dalam bidang politik menculnya partai yang berangkat dan berakar dari moral agama, kemanusiaan dan kemajemukan. Partai tersebut memperjuangkan kedaulatan rakyat, demokrasi dan kemajuan, dan keadilan social untuk cita-cita masyarakat. Moralitas dan kemajemukan bagai Kunto ini yang menjadi sebuah gejala objektif. Moralitas agama bersal dari ajaran tentang ta'aruf (saling mengenal) dan rahmatan li al alamin (arahmat untuk semua orang). Kemajemukan juga berarti Islam mengakui adanya pluralisme dan sekaligus menjadi praktik politik. Sedangkan dalam pemikiran keagamaan menjadikan spiritualitas yang lebih bercorak kesalehan individu, berubah mejadi moralitas dalam segala hal sehingga mejadi suatu kesalehan social bagi agama dan moralitas agama yang berorientasi keluar, sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh semua orang. Berikut ini merupakan bentuk bagan pemetaan kerangka berfikir mitos, ideology dan ilmu menurut Kunto;</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br />
</span></span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span lang="IN"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSKQsU2bVULRyepl4LRKwSPQFznn-w8xVnj-Wf_b9HNemvSVMv2Z2RG83SryKd1mfucfdlCBb38YFuuZ9sY5Inya9zXpZdDteH0KGKAgALnfZ-ZgxoYRtI2VGAN2Hyt9MQgQsKHa3OdEA/s1600/DASAR+NILAI.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="56" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSKQsU2bVULRyepl4LRKwSPQFznn-w8xVnj-Wf_b9HNemvSVMv2Z2RG83SryKd1mfucfdlCBb38YFuuZ9sY5Inya9zXpZdDteH0KGKAgALnfZ-ZgxoYRtI2VGAN2Hyt9MQgQsKHa3OdEA/s400/DASAR+NILAI.jpg" width="400" /></a></span></div>
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span lang="IN"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiX2w7SGccqCYalAdIiVsRXRI7XBnq3PrLxGZRvtCRMsQvtp0aF9RSXh-1WWExJ5S5Fm5tUGUGS_4nsfInltwElenhtQHbLlxr9RLGcPMUEEKCbUNLa2omd63FIqITLJnDr4mq197l1nio/s1600/DASAR+NILAI.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"></span></a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"> <o:p></o:p></span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">T</span><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">ransformasi profetik dalam hal ini menjadi agama sebagai semangat moral dalam berbagai bidang sesuai dengan keahlian masing-masing kader ikatan dan menjadikan nilai-nilai agama tidak bersifat subjektif tetapi agar kader menjadikan agama menjadi suatu gejala objektif. Melalui transfomeasi ini, masyarakat juga diarahkan pada suatu cita-cita atau tujuan dimana manusia semakin mendekatkan diri kepada Yang Maha Abadi, dan transformasi tersebut diarahkan pada yang transendensi dengan melalui humanisasi, dan liberasi.(Kuntowijoyo, </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Islam Sebagai Ilmu</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">)</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><u>KHOIRUL UMMAH</u></span></b><b><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"> </span></span></b><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><b><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"> <o:p></o:p></span></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Khoirul umah merupakan suatu cita-cita ideal yang ingin dicapai oleh ikatan setelah mewujudkan transformasinya. Khoirul ummah bukanlah suatau otopia yang tak terlaksna seperti kaum Marxism yang mencitakan masyarakat tanpa kelas. Tetapi bagi ikatan khoirul umah merupakan upaya dan kerja keras ikatan dalam meakukan perubahan dan transformasi. Perwujudkan dari khoirul ummah ini, dapat dilaksanakan dengan menyiapkan sumber daya yang dilakukan dalam melakukan transformasi, serta hasil dari trnasformasi ini dapat dirasakan oleh generasi yang akan datang. Hal ini menjadikan ikatan berfikir kedepan dan merupakan tuigas individu kader dan kolektif ikatan dalam mewujudkan cita tersebut. Khoirul ummah merupakan suatu aktivisme sejarah dan menjadikan sejarah bercorak kemanusiaan. Aktivisme sejarah ini menjadikan suatu kerja keras dan tantangan bagi ikatan secara kolektif atapun individu kader dalam merubah dan menentukan jalannya sejarah.</span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Khoirul ummah merupakan proses perwujudan dari transformasi profetik yang dilakukan oleh ikatan baik yang bersifat organisatoris atapun individu kader sesuai dengan skill yang dimiliki oleh masing-masing kader dalam ikatan. Khorul ummah merupakan suatu masyarakat yang berilmu (masyarakat yang ilmiah, rasional berfikir logis, empiris dan konret), berkeadilan merupakan suatu masyarakat yang adil tanpa penindasan dan system yang memihak kepada kaum miskin, dibawah atau disemangati nilai-nilai transendensi atau dalam naungan Tuhan. Transformasi profetik yang memiliki tiga pilar ini humaisasi, liberasi dan transedensi menjadikan lagkah dan geraka ikatan dalam mewujudkan masyarakat yang ideal tersebut. Kunto menyebutkan masyarakat idealnya dengan menggunakan istilah garden city. Garden city merupakan sebagai proses dari masyarakat industri lanjut. Industri lanjut ini merupakan pengkritisaian masyarakat industri modern yang dalam perjalan sejarahnya telah membawa kepada persolan dehumanisasi terhadap manusia atapun terhadap alam. Dehumanisasi pada manusia menjadikan manusia sebagai mahluk yang satu dimensi, manusia modern sering mengalami alienasi dan tertekan, tidak dapat menemukan kebebasan. Manusia modern ini seperti yang telah digambarkan oleh Herbert Markus sebagai manusia satu dimensi, dimana logika yang ia gunakan logika kerja dan menjadi rasional instrumental. Dari rasioalitas tersebut juga yang menyebabkan rusaknya ekologi serta ekosistem di alam. <o:p></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Kunto menggambarkan garden city sebagai suatu masyarakat perpaduan dari dua kebudayaan yakni kebudayaan agraris dengan kebudayaan industri. Masyarakat industrial menghasilkan kota satelit-kota diluar kota, vila-rumah diluar kesibukan, village-desa dengan konsep kota, metropolitan-kota besar, megapolitan-kota super besar. Sedangkan garden city merupakan kota sebuah kota besar dan bahkan super besar yang didalamnya terdapat taman, pertanian dan hutan, dengan maksud secara ekologis kota tetap layak huni dan demikian juga, secara social, moral, dan spiritual. Dengan kata lain, bumi ini hanya layak dihuni oleh manusia yang didalamnya dimasukan agama. (Kuntowijoyo, </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Muslim Tanpa Masjid</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">). <o:p></o:p></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="IN"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<o:p><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"> </span></span></o:p><span lang="IN"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Garden city yang dimaksudkan sebagai rincian dari khoirul ummah sebagai titik pangkal realisasi program kemanusiaan sebagai kelajutan pembaharuan social-budaya yang berbasis pada kesadaran keagamaan. Dalam garden city pembelaan kaum ertindassebagai tema utama dari sosialisme dan tradisi local ditempatkan dalam praksis nahi munkar diberi makna liberasi. Ide progress kapitalisme diberi santunan akhlak mahmudah sebagai praksis amar makhruf, bagi penundukan kapitalisme diberi makna humanisasi. Kedua tindakan itu serentak dalam trasendensi sebagai praksis kesadaran iman. (Abdul Munir Mulkhan, </span><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Kepemimpinan Profetik dalam Satu Abad Muhammadiyah).</span></i><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"> Sehingga yang dilakukan merupakan program kemanusiaan dalam mewujudkan khoirul ummah. Garden city merupakan suatu bentuk kota dimana masyarakat berkesadaran ilmu system yang adil memihak kepada yang lemah dan miskin, ekologi yang seimbang, dan, serta mengarahkan kepada yang transendensi. Transendsi menjiwai dari humanisasi dan liberasi dalam mewujudkan garden city. </span></span></div>
<span lang="IN"></span><span lang="IN"><br />
</span></div>IMM FARMASI UADhttp://www.blogger.com/profile/00108129500650315316noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3650713009922976349.post-88935889125145291602010-05-14T18:29:00.000-07:002010-05-16T17:23:34.557-07:00BAB X : TEORI - TEORI SOSIAL, DARI ILMU SOSIAL SEKULERISTIK MENUJU ILMU SOSIAL INTEGRALISTIK<div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><u><b>PENDAHULUAN</b></u><br />
<br />
Ilmu social dinamakan demikian, karena ilmu tersebut mengambil masyarakat atau kehiduapan bersama sebagai objek yang dipelajari. Ilmu ilmu social belum memiliki kaidah dan dalil yang tetap dimana oleh bagian yang terbesar masyarakat, oleh karena itu ilmu social belum lama berkembang, sadangkan yang menjadi objeknya masyarakat terus berubah. Sifat masyarakat terus berubah-ubah, hingga belum dapat diselidiki dianalisis secara tuntas hubungan antara unsure-unsur dalam kehidupan masyarakat yang lebih mendalam. Lain halnya dengan ilmu pengetahuan alam yang telah lama berkembang, sehingga telah memiliki kaidah dan dalil yang teratur dan diterima oleh masyarakat, dikarenakan objeknya bukan manusia. Ilmu social yang masih muda usianya, baru sampai pada tahap analisis dinamika artinya baru dalam datara tentang analisis dataran masyarakat manusia yang bergerak. (Soerjono Soekanto, <i>Sosiologi Suatu Pengantar</i>).<br />
<br />
Ditengah kehidupan masyarakat, banyak sumber pengetahuan yang bersifat taken for granted, sumber tanpa perlu diolah lagi tetapi diyakini akan membantu memahami realitas kehidupan ini. Masyarakat dapat langsung begitu saja memakai pengetahuan taken for granted tersebut sebagai sebuah pegangan yang diyakini benar atau berguna untuk meemmahami dunia dimana ia hidup. Jenis pengetahuan tanpa diolah lagi tentu saja banyak dan tersebar, mulai dari system keyakinan, tradisi agama, pandangan hidup ideology, paradigma dan juga teori, dan termasuk didalamnya teori social. Dalam masyarakat intelektual, terutama dalam tradisi positivisme lazim untuk mengambil sumber pengetahuan taken forr granted tersebut dari ranah paradigma dan teori. Kendati demikian, teori sebenarnnya bukan hanya untuk kalangan intelektual atau kalangan expert, mesti tidak sedikit yang berpandaangan hanya kalangan intelektual atau akademisi saja yang membaca realitas social tidak dengan telanjang, melainkan dengan kacamata teori tertentu. Memanga telah menjadi tradisi dikalangan intelektual dalam membaca realitas social dengan menggunakan kacamata atau teori tertentu. (Zainuddin Maliki, <i>Narasi Agung</i>)<br />
<br />
Dalam beberapa hal, teori ilmiah berbeda dengan asumsi-asumsi yang telah ada dalam kehidupan sehari-hari dan secara tidak sadar telah dimiliki orang. Pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari dapat menjadi suatu teori yang merupakan bagaian dari kegaitan ilmiah. Dalam memamasuki era pelahiran ini merupakan kajian dari teori yang eksplisit, sehingga menjadi objektif, kritis, dan lebih abastrak dari pada yang dilakasanakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam proses pemebentukan teori tidak pernah muncul dari awal, tidak mungkin bagi ahli teori social untuk menghilangkan pengaruh-pengaruh pengalaman social pribadinya, tau pengaruh dari pengalaman ini cara pandang dunia social. Proses pembentukan teori berlandaskan pada images fundamenatal tertentu mengenai kenyataan social. Gambaran tersebut dapat melingkupi asumsi filosofis, dasar mengenai sifat manusia dan masyarakat, atau sekurang-kurangnya pandangan yang mengatakan bahwa keterturan tertentu akan dapat diramalkan dalam dunia social. Teori ilmiah lebih menggunakan metodologi dan bersifat empiris. (Doyle Paul Jonshon, T<i>eori Sosiologi Klasik dan Modern</i>) <br />
<br />
Pengklasifikasian dalam ilmu social terdapat tiga perfektif besar yang berkembang selama ini, yakni perfektif structural fungsional, structural konflik serta konstruksionisme. Ketiga aliran tersebut masing-masing mengkritik dengan mematahkan proposisi, konsep maupun teori yang ditawarkan satu sama lain. Namun kritik tersebut tidak dapat menggoyahkan hegemoni mereka masing-masing dan ketiganya masih memiliki pengikut yang setia. Ketiga teori social tersebut, merupakan upaya dalam memahami realitas kehidupan. Dengan teori social diharapkan orang dapat menghimpunddan memaknai informasi secara sistematik bukan sja untuk menyumbang pengembangan teori, tetapi ebih penting lagi untuk memecahkan persolan dan untuk tujuan keberhasilan dalam mengarungi pergumulan kehidupan. (Zainuddin Maliki, <i>Narasi Agung</i>)<br />
<br />
Micheal Root dalam philosophy of social science, membedakan jenis ilmu social, yakni ilmu social yang bercorak liberal dan ilmu social bercorak perfeksionis. Ilmu social liberal dikarenakan ia tidak berusaha mempromosikan suatu cita-cita social, nilai keajikan tertentu. Akar dari gagasan liberal ialah liberalisme dalam politik. Peneliti dalam ilmu ini bersifat neutralisme, tetapi tidak pernah terjadi dalam ilmu social. Lain halnya dengan ilmu social yang bercorak perfeksionis berusaha mencari wahana dari cita-cita mengenai kebajikan, jadi dalam ilmi ini bersifat partisipan. Ilmu social ini bersifat tidak bebas nilai, menghargai objek-objek ubjek yang diteliti dan bahkan menjadikannya sebagai subjek. Data yang baik dalam pandangan cita-cita liberal merupakan yang bebas dari muatan nilai, moral dan kebajikan objek penelitiannya, tetapi hal ini tidak akan pernah terjadi walaupun dalam penelitiannya bekerja keras. Contoh dari ilmu osial perfeksiois marxisme dan feminisme. Marxisme mencita-citakan masyarakat tanpa kelas, sedangkan feminisme masyarakat tanpa eksploitasi seksual. Keduanya memiliki persamaan anti eksploitasi dan dominasi. Selanjutnya Root mengusulka agar dalam cita-cita ilmu social liberal diganti dengan ilmu social perfeksionis yang communitarian, yakni ilmui sosial yang memperhatikan nilai-nilai pada sebuah objek penelitian, komunitas. Ilmu social communitarian adalah ilmu social jenis partisipatory reseach, bukan ilmu sosial empiris analitis dan bukan juga ilmu social terapan. (Kuntowijoyo, <i>Muslim Tanpa Masjid</i>)<br />
<u><b><br />
</b></u></span><br />
<span style="font-size: small;"><u><b><br />
</b></u></span><br />
<span style="font-size: small;"><u><b>PARADIGMA ILMU SOSIAL</b></u><br />
<br />
Paradigma dapat didefinisikan bermacam-macam sesuai dengan sudut pandang masing-masing orang. Ada yang menyatakan paradigma merupakan citra yang fundamental dari pokok permasalahan suatu ilmu. Paradigma menggariskan apa yang seharusnya dipelajari, pernyataan-pernyataan yang seharusnya dikemukan dan kaidah-kaidah apa yang seharusnya diikuti dalam menafsirkan jawaban yang diperolehnya. Paradigma diibaratkan sebuah jendela tempat orang mengamati dunia luar, tempat orang bertolak menjelajahi dunia dengan wawasannya (world view). (Agus Salim, <i>Teori dan Paradigma Penelitian Social</i>). George Ritzer mendefisikan tentang paradigma gambaran fundamental mengenai subjek ilmu pengetahuan. Ia memberikan batasan apa yang harus dikaji, pertanyaan yang harus diajukan, bagaimana harus dijawab, dan aturan-aturan yang harus diikuti dalam memahami jawaban yang diperoleh. Paradigma merupakan unit consensus yang amat luas dalam ilmu pengetahuan dan dipakai untuk memalakukan pemilihan masyarakat ilmu pengetahuan (sub-masyarakat) yang satu dengan masyarakat pengetahuan yang lain. Dengan paradigma menjadikan suatu pengetahuan akan mendapatkan informasi teori yang dapat mengkoordinasikan pengetahuan dan memberikannya makna. (Zainuddin Maliki, <i>Narasi Agung</i>)<br />
<br />
Sebagai suatu konsep paradigma pertama kali dikenalkan oleh Thomas Kuhn dalam karyanya the structure of scientific revolution, kemudian dipopulerkan oleh Robert Friedrichs melalui bukuya socilology of sociology 1970. Tujuan utama dalam bukunya Kuhn; ia menentang asumsi yang berlaku secara umum dikalangan ilmuan mengenai perkembangan ilmu pengetahuan. Kalangan ilmuan pada umumnya berdiri bahwa perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan terjadi secara komulatif. Kuhn menilai pandangan demikian merupakan mitos yang harus dihilangkan. Sedangkan tesisnya bahwa perkembangan ilmu pengetahuan bukan terjadi secara komulatif tetapi secara revolusi. Perubahan yang utama dan penting dalam ilmu pengetahuan terjadi akibat dari revolusi, bukan karena perkembangan secara komulatif. (George Ritzer, <i>Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda</i>).<br />
<br />
Paradigama social mengacu pada orientasi perceptual dan kognitif yang dipakai oleh masyarakat komunikatif untuk memahami dan menjelaskan aspek tertentu dalam kehidupan social. Paradigma social terbatas pada pandangan dua hal; pertama, paradigma social yang hanya dimiliki oleh kalangan terbatas dan tidak memlulu diterima oleh anggota masyarakat. Masyarakat yang menerima paradigma ini masyarakat ilmiah, terciptanya komunikasi guna menciptakan paradigma social. Kedua, paradigma sosial yang berlaku dalam aspek tertentu dari kehidupan dan bukan aspek yang menyeluruh. Paradigma social lebih terbatas dalam ruang lingkung penerimaan dari pada pandangan dunia yang berlaku, sebagai element dasar dari paradigma social merupakan pandangan dunia baik dalam komponen dasar, keyakinan atau system keyakinan dan nilai-nilai yang terkait. Sebagaimana dalam pandangan Stephen Cotgrove paradigma memberikan kerangka makna, sehingga pengalaman memberikan makna dan dapat dipahami. (Zainuddin Maliki, <i>Narasi Agung</i>) </span><u><b><br />
</b></u><br />
<u><b><br />
</b></u><br />
<u><b>ILMU SOSIAL POSIVISTIK </b></u><br />
<span style="font-size: small;"> <br />
Positivistic merupakan paradigma ilmu pengetahuan yang paling awal muncul dalam dunia ilmu pengetahuan.keyakinan faham aliran ini pada ontology realisme yang menyatakan bahwa realitas ada (exist) dlam kenyataan berjalan sesuai dengan hokum alam (natural lows). Upaya penelitian untuk mengungkapkan kebenaran realitas yang ada, dan bagaimana sesungguhnya realitas itu berjalan. Positivis muncul pada abad 19 yang dipelopori oleh Auguste Comte. Dalam pencapai kebenaran maka harus menanyakan lagsung pada objek yang diteliti, dan objek dapat memberikan jawaban langsung pada peneliti yang bersangkutan. Metodologi yang digunakan eksperiment empiris atau metodologi yang lain agar temuan yang diperoleh benar-benar objektif dan menggambarkan yang sebenar-benarnya. (Agus Salim, T<i>eori dan Paradigma Penelitian Social</i>).<br />
<br />
Kaum positivistic mempercayai masyarakat merupakan bagian dari alam dan bahwa metode penelitian empiris dapat dipergunakan untuk menemukan hukum-hukumnya. Comte mempercayai penemuan dalam hukum-hukum alam akan membukakan batas-batas yang pasti yang melekat dalam kenyataan social, dan ia menilai masyarakat bagaikan suatu kesatuan organic yang kenyataanya lebih dari jumlah bagian yang saling tergantung, tetapi tidak mengerti kenyataan ini. Oleh karena itu, metode penelitian empiris harus digunakan dalam kenyakinan bahwa masyarakat merupakan suatu bagaian seperti halnya gejala fisik. Perkembangan ilmu tentang masyarakat bersifat ilmiah sebagai puncak dari proses kemajuan intelektual yang logis sebagaimana ilmu-ilmu telah melewatinya. (Doyle Paul Jonshon, <i>Teori Sosiologi Klasik dan Modern</i>) <br />
<br />
Ilmu social positivistic digali dari beberapa pemikiran dari tokoh-tokohnya yakni Saint Simon (Prancis), Auguste Comte (Prancis), Herbert Spencer (Inggris), Emile Durkheim (Prancis), Vilfredo Pareto (Italia). Saint Simon menggunakan metodologi ilmu alam dalam membaca realitas sosial masyarakat, ia mengatakan bahwa dalam mempelakjari masyarakat harus menyeluruh dikarenakan gejala sosial saling berhubungan satu dengan yang lain dan sejarah perkembangan masyarakat sebennarnya menunjukan suatu kesamaan. Ilmu pengetahuan bersifat positif yang dicapai melalui metode pengamatan, eksperimentasi dan generalisasi sebagaimana digunakan dalam ilmu alam. Semua sejarah perkembagan social selalui disertai kemajuan dalam ilmu pengetahuan yang menggambarkan perkembangan masyarakat disertai dengan perkembangan cara berfikir manusia. Cara berfikir manusia mulanya bersifat teologis, spekulatif tetapi kemudian berkembang mendekati kenyataan bersifat konkreat, oleh karena itu bersikap positif dan ilmiah. August Comte. Comte membagi sosiologi menjadi dua macam social dinamik dan social statis. Sosiologiu merupakan social dinamik yang digambarkan dengan teori yang menggambarkan kemajuan dan perkembangan masyarakat manusia. Comte menggambarkan bahwa sejarah umat manusia pada dasarnya merupakan ditentukan oeh pertumbuhan dari pemikiran manusia dan ilmu social merupakan haruslah merupakan hukum tentang perkembangan intelegensi manusia. <br />
<br />
Perkembangan pemikiran manusia menurut Comte terbagi menjadi tiga macam teologi kerangka berfikirnya dalam tingkat pemikirannya menganggap bahwa setiap gejala terjadi dan bergerak berada dibawa pengaruh supra natural, metafisik dengan kerangka berfikir abstrak; menganggap bahwa alam semesta dan segala isi diatur adanya gerak perubahan oleh hukum–hukum alam, dan ilmiah dengan kerangka berfikir positivisktik yang beranggapan gejala alam dan isinya dapat dipahami dan diterangkan oleh kenyataan-kenyataan objektif/positif. (Hotman M. Siahaan, <i>Pengantar Kearah Sejarah dan Teori Sosiologi</i>).<br />
<br />
Herbert Spencer. Menurut spencer bahwa objek dari ilmu social hubungan timbal balik dari unsure-unsur masyarakat seperti pengaruh norma-norma tas kehidupan keluarga, hubungan antara lembaga politik dan lembaga keagamaan. Unsure dalam masyarakat memiliki hubugan yang tetap dan harmonis dan merupakan suatu integrasi. (Soerjono Soekanto, <i>Sosiologi Suatu Pengantar</i>). Spencer memiliki kepercayaan bahwa manusia bersifat merdeka, dan setiap individu dengan bebas menggunakan adatnya, serta kebebasan itu harus tetap dijaga agar tidak dapat mengganggu kebebasan yang lain. Ia juga menjelsakan tentang pentingnya lembaga social dalam membentuk karakter individu, dan hubungan manusia dengan masyarakat merupakan proses dua jalur. Dimana individu mempengaruhi masyarakat dan masyarakat mempengaruhi individu. Spencer dalam memandang masyarakat mengunakan teori evolusi dari evolusi universal berubah menjadi evolusi homogen tidak menentu menjadi evolusi hetrogen dan menentu. Masyarakat menurutnya perkembangannya dari sederhana, menuju kompleks dan terspesialisasi. Ia dalam memandang masyrakat menggunakan analogi organisme sebagaimana dalam ilmu biologi. Secara sederhana menurut Spencer bahwa masyarakat dibentuk oleh individu. (Hotman M. Siahaan, <i>Pengantar Kearah Sejarah dan Teori Sosiologi</i>). <br />
<br />
Perbedaan pemikiran antara Comte dan Spencer tetapi saling melengkapi dalam tradisi ilmu social yang bercorak positivistic, Comte dalam memandang masyarakat dengan cara menjelaskan perkembangan ersepsi manusia, menekankan perlunya aktualisasi ide, dan Spencer menekankankan perlunya aktualisasi benda. Comte berusaha menginterpretasikan genetic dari fenomena yang membentuk alam dan Spencer menafsirkan genetic dari feomena yang membentuk alam. Comte lebih bersifat subjektif sedangkan Spencer bersifat objektif. Spencer tidak hanya tertarik pada perkembangan ide, tetapi mengembangkan ide pada perubahan korelatif dalam organisasi social, tertib social struktur, maupun progress. Teori yang dimiliki oleh Spencer berupa analisa objektif seperti untuk pertumbuhan, evousi linier, multilinier, tipe-tipe social, dan good society. Kemudian pemikirannya diterjemahkan menjadi diferensisasi sebagai interelasi dan integrasi berbagai aspek penting dalam system masyarakat. Ilmuwan social yang diajurkan oleh Spencer berusaha untuk keluar dari bias dan sentimen tertentu. Ia ingin menggambarkan bahwa betapa upaya mempertahankan ide dan kepentingan material cenderung mewarnai dan mendistorsikan persepsi seseorang dalam memahami realitas sosial. (Zainuddin Maliki, <i>Narasi Agung</i>). <br />
<br />
Emile Durkheim. Titik tekan kajian Durkheim berlwanan dengan kajian dari Spencer bahw individu dibentuk oleh masyarakat. Asumsi yang paling fundamental dalam pandangan Durkheim gejala social yang riil dan mempengaruhi kesadaran individu serta prilakunya dan berbeda dari karakteristik psikologi, biologi atau karakteristik individu yang lain. Gejala social atau fakta social yang riil dapat dielajari dengan metode-metode empiric, yang memungkinkan tentang ilmu yang membahas masyarakat dapat dikembangkan. (Doyle Paul Jonshon, Teori Sosiologi Klasik dan Modern). Jiwa suatu kelompok sangat mempengaruhi individu, ia mengatakan bahwa kesaaran kolektif berbeda dengan kesadaran individu. Kata durkheim aturan yang berada diluar kontrak memungkinkan diadakannya kontrak-kontrak social yang mengingkat kontrak dan menentukan sah tidaknya suatu kontrak. Aturan yang diluar kontrak inilah yang dikatakan sebgai kesadaran kolektif. Durkheim memberikan sifat yang ada pada kesadaran kolektif yakni exterior dan constraint, exterior berada diluar individu yang masuk kedalam individu dalam erwujudan sebagai aturan moral, agama dan yang lain. Sedangkan untuk constraint merupakan kesadaran yang bersifat memaksa. Kesadaran kolektif merupakan consensus masyarakat yang mengatur hubungan social diantara masyarakat yang bersangkutan. (Hotman M. Siahaan, <i>Pengantar Kearah Sejarah dan Teori Sosiologi</i>). <br />
<br />
Kajian dalam ilmu social menurut Durkheim melakukan pembacaan terhadap realitas social dengan cara makrao dengan menggunakan pendekatan fakta social. Fakta social suatu kenyataan yang memiliki karakteristik khusus yakni mengandung tata cara bertindak berfikir dan merasakan yang berada diluar individu yang ditamankan dengan kekuatan koersif. Fakta social merupakan cara bertindak, yang memiliki cirri-ciri gejala empiric, yang terukur eksternal, menyebar dan menekan. Kekuatan koersif merupakan kekuatan untuk menekan individu. Fakta social dapat dikaji melalui data diluar pikiran manusia, studi yang trukur dan emirik merupakan koreksi terhadap Comte dan Spencer. Fakta social merupakan kumpulan fakta individu, tetapi kemudian diungkapkan dalam suatu angka social. Angka merupakan representasi individu yang berkumpul sehingga menjadi plural. (Zainuddin Maliki, <i>Narasi Agung</i>). <br />
<br />
Vilfredo Pareto. Menurut Pareto dalam ilmu social bahwa ia mengamati fakta-fakta atau kenytaan secara objektif melalui penalaran logika. Observasi atau eksperimentasi terhadap fakta tidak membutuhkan pra anggapan yang diwarnai suatu prasangka. Dalam logico experimental ada dua elemen dasar yakni yang dinamakan logical reasoning dan observation of the fact. Teori social yang ada selama ini bersifat dogmatis, metafisis, non logis, absolute dan bersifat moral saja. Tindakan bagi Pareto merupakan didasarkan pada logis. Masyarakat baginya merupakan fenomena ketergantungan, karena factor yang telah dibentuk oleh masyarakat factor yang saling bergantung dan salaing mempengaruhi. Ilmu sosial baginya merupakan yang mempelajari uniformitas dalam masyarakat. (Hotman M. Siahaan, <i>Pengantar Kearah Sejarah dan Teori Sosiologi)</i>. Pareto mempercayai bahwa konsep ekulibrium sangat berguna dalam memahami kehidupan social yang kompleks. Ia mencoba menjelaskan pertautan variable yang diyakini maisng-masing menyumbangkan keseimbangan dalam masyarakat. (Zainuddin Maliki, <i>Narasi Agung</i>). <br />
<br />
Dalam ilmu social positivistic bersifat bebas nilai, objektif dan dalam perubahan yang terjadi dalam masyarkat memandangnya pada evolusi social. Perubahan yang terjadi dengan evolusi tersebut yang menekannkan pada ekulibrium ini, sehingga dalam ilmu social positivistic lebih bersifat status quo dan tidak peka perubahan. Pandangan yang digunakan dalam ilmu ini menggunakan pendekatan makro melihat realitas sosial dengan menggunakan system dan bagaiman individu terbentuk oleh system sehingga bersifat deterministic. Asumsi dasar dalam ilmu sosial positivistic memandang masyarakat bagaikan sebuah system organisme dimana satu yang lain saling berkaitan dan terdiri dari berbagai macam struktur dan menjalankan fungsinya masing-masing. Jika diturunkan dalam metodologi penelitian maka tujuan dari penelitian untuk menjelaskan dan memaparkan tentang gejala social, penelitian harus objektif terukur, bebas nilai, dan peneliti bersifat netral. Penelitian ini dapat digunakan untuk generalisasi terhadap persolan yang lain. Metode penelitian merupakan penelitian kuantitatif, denan menggunakan pencarian ata melalui angket dan kuosioner. <br />
<u><b><br />
</b></u></span><br />
<span style="font-size: small;"><u><b><br />
</b></u></span><br />
<span style="font-size: small;"><u><b>ILMU SOSIAL KONSTRUKTIVISME</b></u><br />
<br />
Paradigma konstruktivis dalam ilmu social merupakan sebagai kritik terhadap ilmu social positivistic. Menurut paradigma ini, yang menyatakan bahwa realitas osial secara otologis memiliki bentuk yang bermacam-macam merupakan konstruksi mental, berdasarkan pengalman social, bersifat local dan spesifik dan tergantung pada orang yang melakukan. Realitas social yang diamati seseorang tidak dapat digeneralisir pada semua orang yang biasa dilakukan oleh kaum positivistic. Epistemologi antara pengamatan dan objek dalam aliran ini bersifat satu kesatuan, subjektif dan merupakan hasil perpaduan interaksi antara keduanya. Aliran ini menggunakan metodologi hermeneutic dan sialektis dalam proses mencapai kebenaran. Metode yang pertama kali dilakukan melalui identifikasi kebenaran atau konstruksi pendapat orang-perorang, kemudian membandingkan dan menyilangkan pendapat dari orang sehingga tercapai suatu konsensus tetang kebenaran yang telah disepakati bersama. (Agus Salim, <i>Teori dan Paradigma Penelitian Social</i>).<br />
<br />
Konstruktivis dapat ditelusuri dari pemikiran Weber yang menjadi ciri khas bahwa prilaku manusia secara fundamental berbeda dengan prilaku alam. Manusia bertindak sebagai agen dalam bertindak mengkunstuksi realias social. Cara konstruksi yang dilakukan kepada cara memahami atau memberikan makna terhadap prilaku mereka sendiri. Oleh Karen aitu tuga ilmu social dalam hal ini mengamati cara agen melakukan penafsiran, memberi makna terhadap realitas. Makna berupa partisipan agen melakukan konstruk melalui proses partisipasi dalam kehidupan dimana ia hidup. Dalam tradisi konstruktivis mereka ingin keluar motif dan alasan tindakan individual guna memasuki ranah structural. (Zainuddin Maliki, <i>Narasi Agung</i>). <br />
<br />
Max Weber. Weber mengajukan bahwa dalam ilmu sosial yang dipakai menggunakan oendekatan verstehende. Ia melihat ilmu social berusaha untuk memahami tindakan-tindakan social dan menguraikannya dengan menerangkan sebab-sebab tindakan tersebut. Yang menjadi kajian pokok dalam ilmu ini menurutnya bukanlah bentuk subtansial kehidupan masyarakat maupun nilai objektif dari tindakan, melainkan semata-mata arti yang nyata dari tindakan perorangan yang timbul dari alas an-alasan subjektif. Verstehende merupakan motode pendekatan yang berusaha untuk mengerti makna yang mendasari dan mengintari peristiwa social histories. (Hotman M. Siahaan, P<i>engantar Kearah Sejarah dan Teori Sosiologi</i>). Weber melihat bahwa individu yang memberikan pengaruh pada masyarakat tetapi dengan beberapa catatan, bahwa tindakan social individu berhubungan dengan rasionalitas. (Zainuddin Maliki, <i>Narasi Agung</i>). <br />
<br />
Tindakan social yang dimaksudkan oleh Weber berupa tindakan yang nyata-nyata diarahkan kepada orang lain. Juga dapat berupa tinakan yang bersifat "membatin", tau bersifat subjektif yang mengkin terjadi karena pengaruh positif dari situasi tertentu. Dari pandangan dasar yang dimiliki oleh Weber maka ia menganjurkan penelitiannya dalam bidang ilmu ini meliputi; tindakan manusia yang mengandung makna, tindakan nyata bersifat subjektif dan membatin, tindakan pengaruh positif dari situasi dan tindakan tu diarahkan kepada beberapa orang atau individu. Mempelajari tindakan social dan ia menganjurkan lewat penafsiran dan pemahaman (interpretative understanding). Peneliti menginterpretasikan tindakan si actor dalam artian mendasar dengan maksud memahami motif tindakan si actor. Cara memahami motif tindakan actor Weber memberikan dua cara, pertama melalui kesungguhan, mencoba mengenangkan dan menyelami pengalaman actor. Peneliti menempatkan diri pada actor dan berusaha memahai sesuatu yang dipahi oleh actor. Metode pemahaman yang ditawarkan oleh Weber bersifat pemberian penjelasan kausal terhadap tindakan social manusia. (George Ritzer, <i>Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda</i>). <br />
<br />
Perbedaan antara Weber dan Durkheim tentang kenyataan social. Bagi Durkheim bahwa ilmu social mempelajari fakta social yang bersifat eksternal, memaksa individu. Kenyataan social bagi Durkheim sebagai situasi yang mengtasi individu berada dalam suatu tingkatan yang bebas. Sedangkan bagi Weber keyataan social merupakan sesuatu yang didasarkan pada motivasi individu dan tindakan-tindakan social. Durkheim memiliki pndangan berhubungan dengan realisme social, melihat masyarakat sebagai sautan yang riil, berada secara terlepas dari individu yang kemudian masuk didalamnya menurut prinsip-prinsip yang khas, tidak mencerminkan individu-individu yang sadar. Teori ini membandingkan masyarakat sebagai bentuk organis biologis dalam artian dalam menilai masyarakat merupakan suatu kenyataan yang lenih dari sekedar jumlah bagiannya. Sedangkan Weber berposisi nominalis, dengan artian bahwa individu yang riil secara objektif, dan masayarakat merupakan suatu nama yang menunjuk pada sekumpulan individu. Analisis Weber dalam memandang individu merupakan suatu yang ekstrim, dan ia mengakui bahwa dinamika sejarah merupakan besar dan pengaruhnya terhadap individu. Pandangan Weber bersifat subjekif dan tujuannya untuk masuk kedalam arti subjektif yang berhungan dengan kategori interaksi manusia. (Doyle Paul Jonshon, Te<i>ori Sosiologi Klasik dan Modern</i>). <br />
<br />
Pemikiran Weber dari tindakan social dan metode verstehende berkembang dibawa oleh beberapa ilmuan menjadi tradisi konstruktivisme. Tradisi ini dikembangkan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckman, mereka berangkat dari manusia mengkonstruksi realitas social dari perfektif subjektif dapat berubah menjadi objektif. Proses konstruk mulai pembiasaan tindakan yang memungkinkan actor-aktor mengetahui tindakan itu berulang-ulang dan memberikan keteraturan. Hubungan individu dengan institusi bersifat dialektik yang berisi tiga momen yakni,"masyarakat merupakan produk manusia, masyarakat merupakan realitas objektif, manusia produk masyarakat". Bahwa makna-makna umum dimiliki bersama dan diterima dilihat sebagai dasar dari organisasi social. Konstruksi social berusaha menyeimbangkan struktur masyarakat dengan individu. (Zainuddin Maliki, <i>Narasi Agung</i>).<br />
<br />
Aliran konstruktivis merupakan respon terhadap positivistic dan memiliki sifat yang sama dengan positivistic, sedangkan yang membedakan objek kajiannya sebagai star awal dalam memandang realitas social. Positivistic berangkan dari system dan struktur social sedangakan konstruktivis berangkat dari subjek yang bermakna dan memberikan makna dalam realitas sosial. Jika mau diturunkan dalam metodologi penelitian menjadi tujuan ilmu social ini memahami realitas social, ilmu bersifat neutral dan bebas nilai. Asumsi dasar yang digunakan bahwa manusia sebagai mahluk yang berkesadaran. Penelitian yang dipakai merupakan penelitian kualitatif dengan metode pencarian data dengan wawancara dan observasi. Dalam memandang masyarakat merupakan realitas yang beragam dan memiliki keunikatan tersendiri, sehingga dari hasil penelitian yang didapatkan tidak boleh untuk menggeneralkan pada objek yang lain. </span><br />
<span style="font-size: small;"><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold; text-decoration: underline;"><br />
</span></div></span><br />
<span style="font-size: small;"><u><b><br />
</b></u></span><br />
<span style="font-size: small;"><u><b>ILMU SOSIAL KRITIS</b></u><br />
<br />
Ilmu social kritis tidak dapat dilepaskan dari pemikiran filosof kontemporer di Jerman yang mencoba mengembangkan teori Marxian guna memecahkan persolan yang dihadapi sekarang. Teori social ini merupakan upaya pengkrtisan terhadap the father dari filsafat Jerman dan mengkritisi pemikiran Marx yang telah menjadi ideology bukannya ilmu. Marx yang telah menjadi ideology dapat dilihat pada Negara komunis sehingga ajaran Marx membatu dan tidak besifat transformative. Secara garis besar Mazhab Frankfurt dalam kelahirannya upaya mengkritisi pemikiran ilmu social yang selama ini dan realitas sekarang. Ritzer mencoba memetakan tentang sasaran kritik para pemikir dari mazhab Frankfurt yakni ada lima macam, pertama kritik terhadap dominasi ekonomi, kritik terhadap sosiologi pada intinya mengatakan bahwa sosiologi bukanlah sekedar ilmu atau metode sendiri tetapi harus dapat mentransformasikan struktur social dan membantu manusia keluar dari tekanan struktur, kritik filsafat positivistic yang memandang manusia sebagai objek (alam) dan tidak tanggap terhadap perubahan, kritik terhadap masyarakat modern yang telah dikuasai oleh revolusi budaya, kritik budaya (birokrasi) yang menyebabkan masyarakat dibatasi oleh mekanisme adminitrasi, dan melahirkan budaya semu yang melahirkan represifitas struktur yang melumpuhkan manusia. <br />
<br />
Munculnya pemikiran Mazhab Frankfurt merupakan melwan krisis pada waktu saat itu, ia kecewa terhadap pengaruh filsafat positivistic yang melahirkan perfektif objektivistik dan pengaruhnya masuk kedalam seluru disiplin ilmu pengetahuan. Bagi mereka, dengan pemikiran yang telah diiajukan oleh positivistic telah melahirkan wawasan dan cara pemikiran jangka pendek. Kenyakinan positivisme telah menimbulkan krisis, oleh karena itu ia menawarkan pemikiran alternative "teri kritis". Akar pemikiran Mazhab ini dapat ditelusuri dari Marx, Hegel yang telah membrikan banyak ilustrasi dan memberikan pencerahan. Analisis yang digunakan frankfutr menggunakan dua proporsi yang utama. Pertama pemikirn seseorang merupakan produks masyarakat dimana ia hidup. Pemikiran manusia terbentuk secara social, maka tidak mungkin orang mencapai pengetahuan dan kesimpulan objektif, bebas dari pengaruh perkembangan zaman dan pola-pola konseptual yang ada dimana manusia hidup. Kedua, ilmuan dan intelektual tidak dapat objektif, mencoba bersikap bebas nilai dalam membangaun perfektif pemikirannya. Seorang intelektual harus kritis memahami prilaku masyarakat dan menjadi orientasi menjadikan orang menyadari apa yang harus mereka kerjakan sesuai yang mereka inginkan dalam perubahan. Pemikiran kritis menyadari bahwa pemikiran buklanlah sesuatu yang memiliki keunikan objektif, mereka percaya bahwa di dunia pengetahuan terdapat kebenaran dan engetahuan yang riil. Pendekatan ini yang mencoba membedakan mainstream pengetahuan positivis yang memisahkan peran dan nilai dalam analisisnya. Positivisme yang mereka pakai lebih mengacu pada kajian empiric terhadap hipotesis dan pengetahuan objektif. (Zainuddin Maliki, <i>Narasi Agung</i>)<br />
<br />
Kata kunci kritik merupakan upaya untuk memahami dalam teori kritis, kritik dalam teori ini merupakan mengupayakan suapaya teori bersifat emansipatoris tentang kebudayaan dan masyarakat modern. Kritik-kritik mereka diupayakan dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat modern, seperti seni, ekonomi, ilmu pengetahuan, politik dan kebudayaan yang telah diselubungi oleh ideology yang telah menguntungkan pihak-pihak tertentu dan sekaligus mengasingkan manusia dalam kehidupan masyarakat. Kata kritik berakar dalam tradisi filsafat itu sendiri dan kata tersebut sudah dipakai sejak zaman pencerahan. Kritik merupakan refleksi diri atas rintangan-rintangan, tekanan-tekanan dan kontradiksi yang menghambat proses pembentukan diri rasio dalam sejarah. Kritik juga merupakan refleksi atas proses menjadi sadar atau refleksi tentang asal-usul tentang kesadaran. Pada generasi pertama mereka melontarkan kritik terhadap saistisme atau positivisme yang telah menghasilkan masyarakat yang irasional dan ideologis. Teori kritis mengupayakan mengkaitkan rasio dan kehendak, riset dan nilai, pengetahuan dan kehidupan, teori dan praksis. Teori kritis menurut Horkheimer memiliki emapat karakter, pertama teori ini bersifat histories dengan artian diperkembangkan berdasarkan situasi masyarakat yang konreat dan berpijak diatasnya. Teori ini merupakan kritik immanen terdapat yang nyata dan tidak manusiawi. Kedua, teori kritis disusun berdasarkan dalam kesedaran keterlibatan histories para pemikirnya, dengan maksud mereka menyadari bahwa teori ini dapat terjatuh pada dataran ideology. Misalkan dalam teori tradisional menggatungkan keshahihannya dengan verifikasi empiris. Sedangkan untuk teori ini menggantungkan pada evaluasi, kritik dan refleksi terhadap dirinya sendiri. Ketiga teori ini memiliki kecurugaan terhadap masyarakat, dikarenkan dalam teori ini mengupayakan untuk mengurai kedok ideology yang dipakai untuk menutupi ketimpangan dan kontradiksi dalam masyarakat. Keempat, teori ini menguapakan teori dengan praksis, dengan maksud teori ini mengupayakan untuk melakukan transformasi social dan dilakukan lewat praksis. <br />
<br />
Teori kritis dalam mengkritik masyarakat modern dilakukan dengan dua cara; pertama, menelusi akar-akar berfikir positivistic masyarkat modern dengan melakukan proses rasionalisasi dalam masyrakat barat. Kedua, menunjukan cara berfikir positivistic yang telah mewujudkn dirinya dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlaku sebagai ideology yang diterima sukarela oleh masyarakat modern. Mereka ingin mengkritik masyarakat modern sebagai struktur yang telah menindas, melainkan terlebih cara berfikir positivistiklah yang menjadi ideology dan mitos. Rasionalitas pada zaman ini berfungsi sebagai ideology dan dominasi, dan menjadikan cara berfikir saitis telah membeku menjadi ideology atau mitos. Ilmu pengetahuan dan teknologi bukan mengamdi kepada manusia melainkan manusia yang mengabdi kepada ilmu pengetuan dan teknologi. Menurut mazab ini manusia sekarang tidak ditindas oleh manusia yang lain tetapi ditindas oleh system teknologi mencengkram segenap alamiah dan social manusia. Apa yang meeka sebut iu merupakan rasional teknologis, merupakan karakter dari zaman rasional sekarang ini. Pada genrasi pertama mereka mengalami jalan buntu dikarenakn mereka tidak dapat menemukan jalan keluar dari masyarakat yang mereka kritik. Pada teori kritis pertama konsep praksis merupakan kerja dalam pandangan Marxian. Praksis emansipatoris yang mereka lakukan dapat menimbulkan perbudakan baru karena emansipasi penguasaan baru. Oleh karena itu Habermas sebgai generasi kedua menawarkan praksis kdisamaping praksis kerja. Hal tersebut dikarenakan komunikasi msih ada kebebasan sehingga masih ada tempat bagi rasio kritis. Degan ide komuikasi Habermas mengtasi positivisme dengan menunjukan kjeterkaitan antara teori dan praktik. Praksis kerja dan komunikasi merupakan dua tindakan dasar manusia yang menentukan manusia sebgai spesies bergerak dan hidup di dalam duania. <br />
<br />
Pengetahuan dan prakis manusia dapat mengarahkan pengetahuan, pertama sebagai spesies manusia memiliki kepentingan untuk mengontrol lingkungan eksternalnya melalui pranata-pranata kerja dan kepentinganingin mewujudkan dirinya dalam pengetahuan informative yang secara metodis disistematikan dalam ilmu empiris analitis. Kedua, manusia memiliki kepentingan praksis untuk menjalin pemahaman timbale balik melalui perantaraan bahasa dan kepentingan ini, mewujudkan dirinya dalam pengetahuan interpretative dan sistematiskan metodis dalam ilmu social histories-hermeneutis. Manusia memiki kepnetingan partisipatoris untuk membebskan diri dari hambatan ideologis melalui perantaraan kekuasaan dan kepentingan ini mewujudkan dirinya dalam pengetahuan analitis yang disistematiskan ilmu social kritis. (Francisco Budi Hardiman, <i>Kritik Ideologi</i>).</span><br />
<div style="text-align: center;"><br />
</div><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJY5aGeAAKbCTo0YLsPQY5E8XKPj5VKvtjt5tsQmjfT-tHjdyUegfXjluCxxnQVKkEUZsTPI36E6TeCR9q8t0TlumBXikex_0mdB7Wz10irn5_PyfUGr18Xn-tKLlsvrqVmUcx1wOqjic/s1600/MATRIX+ILMU+SOSIAL+KRITIS.jpg"><img height="350" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJY5aGeAAKbCTo0YLsPQY5E8XKPj5VKvtjt5tsQmjfT-tHjdyUegfXjluCxxnQVKkEUZsTPI36E6TeCR9q8t0TlumBXikex_0mdB7Wz10irn5_PyfUGr18Xn-tKLlsvrqVmUcx1wOqjic/s400/MATRIX+ILMU+SOSIAL+KRITIS.jpg" width="400" /></a><br />
<br />
Ilmu social kritis jika mau diderivasikan dalam metodologi penelitian, merupakan suatu ilmu yang emansipatoris dan untuk melakukan transformasi social. Ilmu ini tidak bebas nilai, berfihak kepada kemanusiaan dan melakukan pemberdayaan sehingga tercipta masyarakat yang berkeadilan. Metode penelitain yang digunakan dengan penelitian kualitatif atapun kuantitatif yang penting bukan memaparkan tentang realitas social yang terjadi tetapi melakukan perubahan guna tercipta masyarakat yang berkeadilan. Data diperoleh dengan wawancara, observasi atapun dengan angket, serta kuesioner guna melakukan pembacaan awal. Peneliti bersikap partisipatif dengan yang ditelitii dan tidak ada jarak dan langsung memberikan penyadaran dan melakukan refleksi diri sesuai apa yang telah dicita-citakannya. <br />
<u><b><br />
</b></u></span><br />
<span style="font-size: small;"><u><b><br />
</b></u></span><br />
<span style="font-size: small;"><u><b>ILMU SOSIAL PROFETIK</b></u><br />
<br />
Ilmu Social Profetik (ISP) merupakan tugas yang berat yang harus diemban agar dapat menjadikan nilai-nilai Islam dapat diterima sehingga Islam sebagai rahmat. Secara kelahirannya ISP merupakan suatu hasil dari pemikiran tokoh yang prihatin melihat realitas sekarang dan mencoba untuk melakukan transformasi guna menciptakan yang lebih baik. ISP sebagai produks dari pemikiran perlu mendapatkan pengkritisan sebagai sarana pembenahan baik segi teori ataupun metodologinya sehingga ISP dapat sejajar dalam paradigma ilmu social yang lain. ISP selama ini, merupakan suatu gerilya intelektual dan masih dimiliki oleh kalangan akdemisi tetapi hanya sekedar wacana dan discausce. Pemahaman kalangan akademisi tentang ISP belum dapat disejajarkan paradigma ilmu social yang lain. Pemahaman tersebut menjadikan akademisi kurang begitu serius, menjadikan ilmu ini setara dan sejajar dengan paradigma ilmu social yang lain bercorak liberal ataupun yang perfeksionis. Oleh karena itu, perlu adanya kajian yang lebih dalam tentang ISP guna dapat merekonstruksinya, agar ISP dapat digunakan untuk melihat dan menyelesaikan problem social yang selama ini terjadi. Untuk lebih jauh dapat dilihat pemikiran tokoh yang mencoba melontarkan ISP sebagai alternative dalam teori social kontemporer.<br />
<br />
Sebagaimana dalam sosiologi pengetahuan ISP sebagai produks dari pemikiran agar tidak membeku, menjadi ideology dan menjadi mitos baru, maka perlu melakukan refleksi diri dan evaluatif. ISP yang telah dilontarkan oleh Kuntowijoyo dalam kelahirannya tidak dapat dilepaskan dari realitas yang terjadi pada saat itu. Secara sederhana kelahirannya ISP yang digagas oleh Kunto dapat dipetakan menjadi dua macam; pertama interaksi Kunto dengan berbagai macam ilmu social sehingga memunculkan respon atau terhadap ilmu social yang ada, dan tokoh yang memiliki karakter transformative. Kedua, respon terhadap kondisi realitas (kerangka berfikir atau arus besar pemikiran yang berkembang) sekarang dimana ISP dilontarkan. <br />
<br />
Pertama, interaksi Kunto dengan berbagai macam ilmu social. Kunto merupakan sosok intelekual yang senang membaca, hal ini dapat dilihat dari karya-karyanya yang berkaitan dengan teori perubahan social ia sempat juga menggunakan teori social dari tokoh Marx, Weber, dan Durkheim. Selanjutnya dalam melihat periodesasi perkembangan umat Islam Kunto menggunakan analisis dari Comte. Setelah melalukan kajian terhadap ilmu social, ia mencoba memberikan respon ataupun tanggapan terhadap yang ia kaji. ISP merupakan ilmu social alternative terhadap ilmu social yang selama ini berkembang cenderung bercorak liberal dan logika positivistic. Sebagaimana dalam era post modernis ilmu social saling berevolusi dalam dataran paradigmatic. Begitupula, dengan ISP merupakan kritisi terhadap tiga ilmu social yang selama ini berkembang seperti ilmu social yang bercorak posiivistik, konstruksionisme yang bercorak liberal dan ilmu social yang bercorak kritis memiliki sifat perfeksionis. <br />
<br />
Ilmu social positivistic, dimana dalam memandang masyarakat bagaikan sebuah system atau struktur. Letak pengkritisian terhadap ilmu ini dalam emandang manusia tidak memiliki kebebasan, individu bersifat deterministic, ilmu ini tidak megupayakan untuk melaklukan transformasi social, tetapi ilmu ini lebih cenderung mempertahankan status quo. Ilmu social positivistic dipelopori oleh Comte dan di kembangkan oleh Durkheim. Sedangkan untuk ilmu social konstruktivis dipelopori oleh Weber, ilmu social konstruktivis sama dengan ilmu social positivistic ia bersifat liberal. Sedangkan yang membedakan dari ilmu ini, menjelaskan dan memaparkan relaitas social itu beragam dan memiliki keunikan tertentu sehingga tidak dapat digenaralkan. Dalam ilmu social konstruktivis memandang manusia sebagai subjek yang bebas dan memiliki kesadaran dan membentuk system. Sedangkan pengkritisian terhadap ilmu kritis yang bersifat perfeksionis, Kunto memaparkan dengan meminjam analisisnya Micheal Root. Bahwa ilmu social yang bersifat perfeksinis seperti aliran Marxian, Freudian, dan Feminisme jatuh dalam dataran ilmu yang deterministic. Ilmu tersebut jatuh dalam dataran determinstik dikarenakan seperti Marxian mengandung determinisme ekonomi, Freudian dalam determinisme biologis sedangkan feminisme mengalami determinisme seksual. (Kuntowijoyo, Muslim Tanpa Masjid). Melihat ilmu social yang berkembang di era sekarang maka ia menawarkan ISP sebagai ilmu yang serat nilai, berfihak dan mengupayakan transformasi social, seperti ilmu social kritis yang telah digagas oleh Mazhab Frankfurt yang telah dikembangkan oleh Jurgen Habermas. <br />
<br />
Interakasi Kunto dengan tokoh-tokoh yang mempengaruhinya seperti Moeslim Abdurrahman, Muhammad Iqbal dan Roger Garaudy. Moeslim Abdurrahman dengan pemikiran teologi trasformatif, dalam hal ini Kunto lebih memilih ilmu social dari pada teologi. Hal tersebut dikarenakan akan membingungkan dan kurang cocok diterjemahakan, bila menggunakan teologi maka dapat memunculka teologi yang lain seperti teologi pembebasan, teologi lingkungan dan yang lain. Sedangkan pemahan umat tentang permasalah teologi merupakan yang tetap tidak berubah, oleh karena itu ia lebih memakai ilmu social. Lagian pula, teologi transformative yang digagas oleh Moeslim Abdurrahman lebih tetapi diterjemahkan dalam ilmu social transformative. Pergatian dari teologi dalam ilmu social, hal ini dikerenakan jika gagasan pembaharuan teologi agar agama diberi tafsiran baru dalam rangka memahami realitas social, metode yang efektif yang dimaksud dalam rangka mengelaborasi ajaran agama kedalam suatu teori social. Lingkup dari sasaran ilmu social tersebut lebih dari rekayasa untuk transformasi social. Lingkup bukan dalam dataran permanent seperti teologi, tetapi aspek yang temporal, empiris dan histories. Maka kunto lebih cenderung menggunakan ilmu social ketimbang teologi. Kebutuhan yang dilakukan dalam trasformasi social bukan saja perangkat yang bersifat objektif, tetapi melalui teori social dapat melakukan transformasi bersifat objektif dan juga merupakan lahan garap yang bersifat empiris.<br />
<br />
Interaksi Kunto dengan Muhammad Iqbal. Kunto mengambil kata profetik ia mendapatkan gambaran tetang konsep kesadaran profetis yang dilontarkan oleh Iqbal dalam bukunya Membangun Kembali Pemikiran Agama Islam. Muhammad Iqbal menggambarkan tentang mi'rajnya Nabi Saw, yang bertemu dengan Tuhan, seandainya nabi seorang mistikus atau sufi, ia pasti tidak akan kembali karena sudah tentram dan tetang bersama-Nya. Tetapi ini lain, Nabi kembali ke bumi untuk melakukan perubahan dalam rangka merubah sejarah melakukan transformasi profetik. Selanjutnya kata profetik juga terinspirasi dari seorang Filosof Prancis Roger Garaudy dalam bukunya Janji-Janji Islam, disana dipaparkan bahwa peradaban Barat tidak memuaskan dikarenakan terombang-ambing dalam kedua kutub besar yakni idealisme dan materialisme. Filasafat barat (kritis) lahir yang mempertanyakan bagaimana pengetahuan intu dimungkinkan , lalu ia mengusulkan agar membalik pertanyaan agar bagaimana wahyu dimungkinkan. Dalam rngka untuk menghindari kehancuran peradaban maka pilihan satu-satunya agar menggunakan kembali warisan Islam (filsafat kenabian). Filasfat barat telah "membunuh" Tuhan dan manusia, maka ia menganjurkan untuk menggunakan filsafat kenabian dan mengakui wahyu sebagai salah satu dari sumber kebenaran.<br />
<br />
Kedua, kondisi realitas sekarang. Realitas sekarang merupakan zaman post modernism. Sebagaimana dalam tradisi modernism yang muncul dari abad pertengahan pada masa pencerahan yang ditandai dengan lontaran dari seorang filosof Prancis Rene Descartes dengan semboyannya catigo ego sum. Menurut Kunto dalam zaman pencerahan yang berkembang menjadi modernisme terdapat dua ciri yang penting dan yang membedakan dengan era post modernism. Pada zaman modern merupakan kerangka berfikir sekuleristik, memandang dengan differentiation (pemisahan) dan terjadinya humanisme antroposentris. Kerangka pikir sekuleristik mencoba memisahkan dengan tegas antara agama dengan ilmu pengetahuan, politik, ekonomi, dan Negara. Modernisme yang dikumandangkan humanisme antroposentris berkembang bukannya telah memberikan kemerdekaan terhadap manusia tetapi sebaliknya, yang terjadi sampai sekarang adalah dehumanisasi. Dehumanisasi dikarenakan manusia dengan menciptakan ilmu pengethuan dan teknologi yang memiliki tujuan utama untuk mempermudah manusia, tetapi sekarang manusia terjebak oleh system yang telah dibuat menjadikan manusia telah diperbudak oleh system dan teknologi itu. Sebagaimana yang telah dikemukaka oleh Mazhab Frankfurt kerangka pikir modernisme menjadi rasional teknokratis atau dalam bahasa Herbert Marcus menjadi manusia satu dimensi.<br />
<br />
Realitas sekarang merupakan era post modernisme dimana dalam zaman ini merupakan kritik terhadap modernism dan patologi yang dihadapinya. Post modernisme memiliki cirri yang penting adalah de-differentiation. Post-modernism merupakan penyapaan kembali antara agama dan ilmu pengethuan dan tidak berdiri sendiri atau terpisah. Agama sebagai ispirasi dan sumber nilai/etik dari ilmu pengetahuan. Penyapaan terhadap agama dari ilmu pengetahuan ini yang mencoba melakukan integrasi antara ilmu dengan agama guna menjawab problem modernitas dimana terjadinya dehumanisasi dan kerusakan ekologi. Melihat era sekarang maka ISP memiliki peluang agar dapat diterima sebagai salah satu disiplin ilmu dikarenakan ISP mencoba melakukan integrasi antara ilmu pengetahuan dengan agama. Agama menjadikan nilai untuk melakukan transformasi social dan pengintegrasian nilai-nilai agama dalam masyarakat sehingga betuk transformasinya pun ada arahan kemana transformasi itu akan dibawa. Dengan ISP sebagai alat transformasi sedangkan bentuk transformasinya merupakan transfomasi profetik guna mewujudkan Khoirul Umat.<br />
<br />
Cita-cita dalam ISP merupakan jawaban dari ilmu social transformative dikarenakan dalam ISP bukan saja menjelaskan bagaimana transformasinya tetapi untuk apa, oleh siapa dan diarahkan kemana dalam transformasinya, sedangkan dalam ilmu social transformative memiliki jawaban yang kurang jelas. ISP bukan hanya alat untuk melakukan transformasi tetapi diarahkan sesuai dengan cita-cita dan etis profetis. Cita-cita profetis dalam ISP mrupakan apa yang telah diidamkan oleh masyarakatnya. Cita-cita profetis diderivasi dari surat al Imran 110.<br />
</span><br />
<span style="font-size: small;"><br />
</span><br />
<div style="text-align: center;"><span style="font-size: small;">كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللهِ</span></div><span style="font-size: small;"><br />
Artinya: "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyeru kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepada Allah Swt" (QS. al Imran; 110).</span></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"></div><div style="font-family: inherit; text-align: justify;"><span style="font-size: small;">Menurut Kunto ada empat hal yang tersirat dalam ayat tersebut; pertama merupakan konsep umat yang terbaik, kedua aktivisme sejarah, ketiga pentingnya kesadaran, dan keempat etika profetik. Pertama خَيْرَ أُمَّة)ٍ ) konsep umat yang terbaik bagi Islam merupakan mengerjakan ketiga hal tersebut dalam ayat bukanlah sekedar hadiah dari Tuhan. Tetapi konsep umat yang terbaik ini merupakan tantangan agar aktif dan bekerja keras dalam sejarah. Kedua أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ)) aktivisme sejarah merupakan bentuk kerja keras ditengah umat manusia dan keterlibatan umat Islam dalam menentukan sejarah. Sebagaimana dalam ajaran Islam yang menekankan bahwa Islam merupakan agama amal, jadi pengetahuan yang didapatkan harus ditransformasikan bukan hanya untuk diri tetapi untuk orang lain. Ketiga pentingnya kesadaran. Kesadaran dalam Islam merupakan bentuk kesadaran yang berbeda dengan Marxisme. Bentuk kesadaran dalam Islam nilai-nilai Ilahiah menjadi tumpuan dalam melakukan aktivisme sejarah. Kesadaran tersebut bersifat idependensi yang bertumpu pada Tuhan bukan kepada struktur atapun kepada manusia. Kesadaran yang ditekankan pada struktur atau individu menjadikan bentuk kesadaran dalam Marxisme maka yang terjadi merupakan dalam bentuk individualisme, eksistensialisme, kapitalisme, dan liberalisme. Keempat tetang etika profetik yang dapat dilakukan oleh siapa saja. Etika profetik merupakan pelaksanaan secara integral dari (تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِالله)ِ yang oleh Kunto diterjemahkan menjadi; humanisasi, liberasi dan trasendensi. </span><u><b><br />
</b></u><br />
<u><b><br />
</b></u><br />
<u><b>PILAR ISP </b></u><br />
<span style="font-size: small;"> <br />
ISP dalam pembacaan dan pengalisaan terhadap realitas social memiliki tiga ranah alat pandang, dimana alat pandang tersebut saling berkaitan antara yang satu dengan yang lain tidak dapat dipisahkan. Pilar ISP merupakan bagaimana ISP dihadapkan pada realitas empiris, sehingga pendekatan yang digunakan oleh ISP pun bersifat empiris analitis dengan menghadapkan al Qur'an dengan realitas social seperti industrialisasi, kelas social dan permasalahan yang lain. Penelitian yang dilakukan bersifat partisipatoris, grounded research. ISP memiliki iga pilar yag diderivasi dari surat al Imron 110 yakni tafsirn kreatif dari Kunto (1) تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ menjadi humanisasi, (2) َتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ menjadi liberasi, dan (3) َتُؤْمِنُونَ بِاللهِ menjadi trasendensi. <br />
<br />
Humanisasi.merupakan semangat dari peradaban Barat yang percaya pada the idea of progress, demokrasi, HAM, Liberalisme, kebebasan, kemanusiaan, kapitalisme dan selfshnees. Humanisasi merupakan proses pemanusiaan manusia dalam bahasa agamanya mengembalikan posisi manusia pada fitrahnya. Proses humanisasi merupakan jawaban dari patologi masyarakat modern yang mengalami dehumanisasi yang diakibatkan oleh kemajuan teknologi dan informasi. Manusia terjerat dengan teknologi sehingga manusia mengabdi untuk teknologi, bukannya teknologi yang mengabdi kepada manusia. Manusia pada masyarakat modern dengan kerangka pikir rasional teknokratis sehingga menjadi manusia satu dimensi, jatuh dalam dataran kehinaan dan menghilangnya sisi atau dimensi manusia yang lain. Oleh karena, itu Kunto mencoba melakukan humanisasi yang berdasar kepada agama, dimana merujuk iman dan amal soleh. Hal ini seperti diungkapkan dalam surat at Tin ayat 5-6 bahwa manusia jatuh kedalam tempat keterhinaan, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh. Pengembalian kemualiaan manusia yang terjatuh pada kehinaan dengan mengembalikan manusia pada fitrahnya, sehingga dapat memenuhi semua dimensi yang dimiliki oleh manusia. Pemenuhan semua dimensi yang ada pada manusia ini, menjadikan posisi manusia tidak seperti masyarakat modern yang menafikan salah satu dimensi yang ada pada manusia. Humanisme yang dilontarkan oleh ISP merupakan pengkritisian humanisme barat (humanisme antroposentris), yang menyebabkan majuanya peradaban barat tetapi sekarang mereka mengalami dehumanisasi. Humanisme yang ditwarkan oleh ISP humanisme yang didasarkan pada agama jadi humanisme teo-antroposentris. Gagasan humanisasi tersebut diterjemahkan dalam teori social menjadi ilmu social yang menggunakan pendekatan structural fungsional. Gagasan structural fungsional ini yang telah dilontarkan oleh Kunto mencoba menggabungkan teori fungsional dengan menggunakan pendekatan grounded research dalam penelitiannya. Analisis yang digunakan oleh Kunto dalam karyanya memandang persolan masyarakat menggunakan pendekatan makro atau struktur dan dalam humanisasi lebih cenderung menggunakan teori social fungsional dan menggunakan pendekatan interpretative dalam memandang manusia.<br />
<br />
Liberasi. Liberasi dalam ISP selaras dengan berbagai teori social yang bercorak partisipatif dan membawa etik tertentu, seperti prinsip sosialisme (marxisme, komunisme, teori ketergantungan dan teologi pembebasan) yakni semua membawa pada liberation. Mereka mempercayai bahwa perkembangan dapat dicapai dengan kebebasan. Libersi yang ditawarkan oleh ISP dalam dataran ilmu buka dalam dataran ideologis. Liberasi yang ditawarkan oleh Kunto dalam ISP paling tidak empat ranah seperti bidang ekonomi, social, budaya, dan politik dalam ranah system ilmu pengetahuan. Liberasi system ilmu pengetahuan dapat membebaskan manusia dari system pengahuan materialis, dominasi struktur misalkan kelas dan seks. Hal ini, Islam memandang kesetaraan antara lak-laki dan perempuan. Libeasi dari system social budaya merupakan transformasi social umat Islam yang berkembang dari masyarakat agraris menuju masyarakat industri. Oleh karena itu, dalam transfomeasi tersebut diperlukan ilmu social yang bersifat communitarian. Liberasi dalam ekonmi bagaimana menciptakan suatu system ekonomi yang bercorak keadilan, hal ini dikarenakan adanya kesenjangan ekonomi. Penggagasan tentang keadilan ekonomi merupakan nilai-nilai yang ada dalam ajaran Islam. Hal ini sebagaiman telah diungkapka dalam al Qur'an dalam surat al Hasyr; 7 "supaya harta tidak hanya beredar diantara orang-orng yang kaya diantara kamu", selanjutnya dalam surat al Zukhruf; 32 "apakah mereka yang berhak membagi-bagi rahmat Tuhanmu?". Liberalisme dalam politik membebaskan dari system perpolitikan yang tidak adil dan terjadinya penindasan seperti system otoriterianisme, dictator dan neofeodalisme. Liberasi dalam ISP ini dapat diterjemahka dalam ilmu social selaras dengan pendekatan Marxisme. Hal ini dapat dilihat dari analisis yang telah digunakan oleh Kunto dalam memandang tertentu seperti persolan kemiskinan ia lebih cenderung memakai Marxian, tetapi bukan dalam dataran penghapusan kelas tetapi agar bagaimana tercita struktur yang berkeadilan. <br />
<br />
Transendensi. Trasendensi dalam ISP merupakan menjiwai dari kedua unsure. Ia menjadi prinsip dalam semua agama dan filsafat perennial. Trsendensi merupakan kunci beriman kepada Allah, yang menjadi ruh alam humanisasi dan liberasi dalam melihat dan pengaplikasian dari ISP. Menurut Erich Fromm jika tidak menerima otoritas Tuhan secara otomatis akan berdampak pada; (1) relativisme penuh, dimana nilai dan norma sepenuhnya merupakan urusan pribadi. (2) nilai tergantung pada masyarakat sehingga yang dominant akan menguasai. (3) nilai tergantung pada kondisi biologis. Oleh karena itu, menurut Kunto agar umat Islam meletakan Allah sebagai pemengang otoritas, Tuhan yang maha objektif. Trasendensi yang dimaksudkan oleh Kunto dalam ISP merupakan penggunaan wahyu sebagai salah satu unsure dalam ilmu social. Pradigma wahyu digunakan dalam ilmu social yang dilakukan oleh Kuno dengan melalui objektifikasi terhadap ayat-ayat al Qur'an agar kebenaran yang didalamnya dapat diterima oleh seluruh manusia. Objektifikasi merupakan upya rasionalitas nilai yang diwujudkan dalam perbuatan rasional, sehingga orng laur dapat menikmati tanpa harus menyetujui nilai asalnya. Melalui objektifikasi menjadikan Islam yang bekerja secara aktif, sehingga menjadikan Islam sebagai rahmat bagi alam semesta dalam artian Islam diturunkan sebagai rahmat kepada siapa pun tanpa memperhatikan warna kulit budaya dan sebagainya. Objektifisikasi merupakan konkritisasi dalam kenyakinan internal, perbuatan ini dapat objektif jika dapat dirasakan oleh non muslim sebagai suatu a natural atau wajar, tidak sebagai perbuatan keagamaan. Kunto mencontohkan tentang objektifisakasi ayat al Qur'an agar nilai-nilai Islam dapat diterima oleh semua umat manusia. Misalkan ancaman Tuhan kepada orang Islam sebagai orang yang mendustkan agama bila tidak memperhatikan kehidupan orang-orang miskin dapat diobjektifkan dengan program IDT. Kesetiakawanan nasional adalah objektifikasi dari ajaran tentang ukuwah. (Kutowjoyo, <i>Identitas Politik Umat Islam</i>). <br />
<br />
ISP yang dilontarkan oleh Kunto diterjemahkan dari sifat ilmunya maka ISP bersifat partisipatoris untuk melakukan perubahan dan sekaligus arah dari perubahan itu sendiri. Ilmu ini serat dengan nilai-nilai, tidak status quo, dan berfihak kepada kemunisaan guna menciptakan khoirul ummat. ISP ilmu dalam aliran yang perfeksionis dan bersifat communitarian. Dalam metodologi penelitian ISP yang diharapkan penelitian lapangan dan langsung melakukan emansipasi guna menciptakan keadilan. Cara pencarian data yang dilakukan IS dengan metode wawancara dan observasi partisipatoris. ISP merupakan turunuan dari surat al Imran 110 menghasilkan tiga paradigama guna mewujudkan masyarakat yang dicita-citakan. Tetapi masing-masing paradigama dalam ISP yang dalam memandang masyarakat bersifat integral dan menyeluruh, jika diturunkan dalam metodologi penelitian maka dapat berdiri sendiri tanpa adanya saling sapa. Kunto hanya mencoba dalam analisis dengan menggunakan ketiga paradigama tersebut, tetapi ia terkadang dalam melihat fenomena social cenderung dengan pendekatn Marxian kadang juga fungsional. Selanjutnya dalam ilmu social yang bersifat partisipatoris ada rangkaian dalam menjalankan keseimbangan antara teori dan praktek seperti dalam ilmu social kritis, dalam konsep praksisnya kerja dan komunikasi. Jika mau ditarik kedalam ISP Kunto belujm sempat merumuskannya. Tetapi jika ditelusuri dari berbagai karyanya ia mencoba mengintergrasikan ilmu social yag dari barat dengan nilai-nilai Islam. Hal ini seperti urainnya Heru Nugroho dalam menanggapi ISP yang dilontarkan oleh Kunto, ia mengatagorikan Hegelisme Religius. Serta yang membedakan konsep ISP dengan ilmu social Kritis adalah trasendensi. Kunto juga dalam melihat slam merupakan agama amal, bukannya teori saja tetapi harus diterapkan dalam masyarakat. Dari tujuan serta yang berada dalam konsep ISP dapat dilihat konsep praksis dari ISP ada merupakan praksis kerja, komuniksi dan praksis manusia sebagai mahluk Tuhan. <br />
<br />
Praksis ISP dengan mendiologkan agama ini, dengan realiatas menjadikan agama berperan dan mengupayakan untuk melakukan transformasi dengan didasari oleh nilai-nilai agama. Transfomasi yang didasarkan oleh nilai-nilai agama menjadikan bentuk tranformasi serta arahannya jelas. Hal ini dapat dilihat bentuk transfoemasi yang dilakukan oleh nabi Muhammad dan nabi Musa dalam menghilangkan penindasan umatnya dari Fir'an. Bentuk transformasi yang dilakukan menciptakan masyarakat yang berkeadilan dan didasarkan dengan nilai-nilai Ilahiah sebagai sarana dan jalan dalam rangka beribadah kepada Tuhan. </span> </div>IMM FARMASI UADhttp://www.blogger.com/profile/00108129500650315316noreply@blogger.com0